KEMBALI: Ronald Susilo dengan bendera Singapura di dana |
NAMANYA sempat jadi buah bibir. Lelaki ini mampu mengalahkan Lin Dan dari Tiongkok, yang jadi unggulan teratas pada babak pertama Olimpiade Athena, Yunani, 2004, dengan dua game langsung 15-12, 15-10. D
Kemenangan itu dianggap sebagai salah satu pembuka jalan Taufik Hidayat bisa meraih emas di nomor tunggal putra sekaligus melanggengkan tradisi emas olimpiade. Dia adalah Ronald Susilo.Perjalanan dia di Athena terhenti di babak perempat final setelah ditaklukkan Boonsak Ponsana (Thailand) 10-15, 1-15.
Mendengar namanya tentu bayangkan kita, dia adalah pebulu tangkis Indonesia. Oops. Jawaban tersebut salah.
Ini disebabkan Ronald sudah tercatat sebagai warga negara Singapura sejak 1998 atau saat usianya masih 19 tahun. Masuk jajaran 20 besar pun pernah digapai lelaki kelahiran Kediri, Jawa Timur, pada 6 Juni 1979 tersebut.
Namun, dia gagal mengulanginya pada 2008 saat olimpiade dilaksanakan di Beijing, Tiongkok. Ronald langsung tersingkir di babak pertama usai ditundukkan Lee Chong Wei asal Malaysia dengan 13-21, 14-21.
‘’Setelah itu, saya istirahat lama. Cedera membuat saya tak bisa tampil maksimal,’’ terang Ronald kepada smashyes.
Dia tercatat pernah tampil dalam Singapura Super Series 2010. Hanya, nomor yang diikuti bukan tunggal tapi ganda berpasangan dengan rekan lamanya dari Indonesia Candra Wijaya. Bersama Candra pula, Ronald mengayunkan raket di turnamen yang sama dua tahun kemudian.
Baru pada 2014, Ronald tampil di nomor tunggal pada Singapura Internasional Series. Memulai langkah dari babak kualifikasi, Ronald akhirnya menggapai tiket babak kualifikasi setelah melibas Neo Winson (Malaysia) dengan 21-14,14-21, 21-9.
Di babak utama, pada babak kedua, bapak dua anak itu memulangkan lebih awal unggulan kelima Andre Marteen (Indonesia) dengan dua game langsung 21-15, 21-15. Namun, di babak kedua, Ronald dihentikan Woon Kok Hong, unggulan ke-10 dari Malaysia, dengan tiga game 21-16, 18-21, 17-21.
Dengan tiga game pula, Andre Kurniawan Tedjono dari Indonesia harus menghentikan Ronald pada babak pertama Vietnam Grand Prix 2014 di Hanoi pada Rabu waktu setempat (3/9). Andre, yang diunggulkan di posisi kelima, menang 21-19, 18-21, 21-19.
‘’Ronald masih susah ditundukkan. Hanya, staminanya memang kendor di game ketiga dan itu bisa saya manfaatkan,’’ ucap Andre. (*)