WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

» »Unlabelled » Kutukan Jadi Juara Dunia Tunggal Putri

SAAT CHAMPION: Carolina Marin (foto:firts)

MENJADI juara dunia sepertinya menjadi kutukan di nomor tunggal putri. Khususnya dalam dua edisi terakhir.
 Pada 2013, pebulu tangkis Thailand Rachanok Inthanon secara mengejutkan naik ke podium terhormat saat Kejuaraan Dunia dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok.Di babak final, Ratchanok menundukkan pebulu tangkis tuan rumah yang duduk di posisi teratas dunia Li Xuerui dengan rubber game 22-20, 18-21, 21-14.
 Sayang, setelah itu, gadis 19 tahun tersebut tak pernah menjadi juara lagi. Capaian terbaiknya menembus babak final di Malaysia Super Series Premier 2014 dan Indonesia Super Series Premier 2014.
 Namun, di gagal menjadi pemenang. Di Malaysia Super Series Premier 2014, Ratchanok dikalahkan Wang Yihan asal Tiongkok 21-13, 21-19. Sementara, di Indonesia Super Series Premier 2014, perempuan yang juga merasakan menjadi juara dunia junior tersebut dihentikan Li Xuerui dengan dua game yang mudah 21-13, 21-13.
 Di turnamen lain, kegagalan demi kegagalan terus mengiringi. Imbasya, ranking yang ditempati pun terus melorot.
 Sempat ada di posisi kedua, Ratchanok pun kini ada di tangga keenam. Terakhir, di Hongkong Super Series 2014 yang tengah bergulir, dia hanya bertahan sampai babak kedua. Satu-satunya juara dunia asal Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, tersebut ditumbangkan pebulu tangkis asal babak kualifikasi Akane Yamaguchi dari Jepang dengan tiga game 19-21, 21-19, 19-21.
 Sama halnya dengan Carolina Marin. Juara dunia 2014 itu tak pernah lagi menjadi juara setelah mengalahkan Li Xuerui 17-21, 21-17, 21-18 dalam final Kejuaraan Dunia yang dilaksanakan di Kopenhagen, Denmark,31 Agustus. Dalam tiga kali beruntun,Marin selalu kandas sebelum naik ke podium juara.
 Dalam Bitburger Grand Prix yang menjadi penampilan perdananya,Marin kalah di babak final oleh Yu Sun dari Tiongkok dengan 19-21, 14-21. Bahkan, di Tiongkok Super Series Premier, dia menyerah kepada Tai Tzu Ying 14-21, 17-21 di babak pertama.  Setelah itu, pada Sabtu (22/11), Marin kalah di semifinal oleh wakil Jepang yang berstatus nonunggulan Nozomi Okuhara dua game yang cepat 13-21, 9-21. (*)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama