TERTUNDA: Sony Dwi Kuncoro (foto:djarum) |
NAMA Sony Dwi Kuncoro sempat tertulis di Jerman Grand Prix Gold 2015. Namun, ketika undian (drawing) turnamen berhadiah total USD 120 tersebut dimuncul, mantan penghuni Pelatnas Cipayung tersebut tak terdaftar.
Ada apa? ''Saya mundur bukannya cederanya kambuh. Visa yang buat ke Jerman belum keluar,'' ujar Sony kepada smashyes.
Namun, itu tak mengurangi semangatnya berburu poin di Eropa. Sebagai gantinya, Sony berlaga di Swiss Open. Labelnya pun sama dengan Jerman yakni Grand Prix Gold.
Dalam kejuaraan yang dilaksanakan di Basel pada 10-15 Maret itu, bapak dua putri ini langsung ketemu yang tak ringan. Sony berhadapan dengan unggulan ke-13 asal Taiwan Tzu Wei Wang.
Sepanjang karir Sony, dia belum pernah berhadapan dengan lawannya yang kini duduk di posisi 39 dunia itu. Selama 2015 ini, mantan tunggal putra terbaik Indonesia itu hanya tampil sekali yakni di Malaysia Grand Prix Gold.
Sayang, langkahnya langsung terhenti di babak pertama. Dalam pertandingan yang dilaksanakan di Sarawak 14 Januari itu, Sony menyerah tiga game 21-14, 15-21, 16-21.
Usai keluar dari Cipayung, Sony memang ingin tetap eksis ke papan atas bulu tangkis dunia. Salah satunya, dia bakal rajin tampil dalam berbagai kejuaraan internasional.
Di Swiss Grand Prix 2015 di tunggal putra, selain Sony juga terdapat nama Andre Kurniawan Tedjono, Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa, dan Tommy Sugiarto. Kali terakhir Indonesia menjadi juara di Swiss melalui Marleve Mainaky pada 2002.
Tahun lalu, gelar juara jatuh ke tangan Viktor Axelsen asal Denmark.Di final, dia menang 21-7, 16-21, 25-23 atas Tian Houwei asal Tiongkok. (*)