Dionysius Hayom Rumbaka |
PENAMPILAN Dionysius Hayom Rumbaka lagi on fire. Pekan lalu, mantan penghuni Pelatnas Cipayung tersebut mampu menembus babak final Jerman Grand Prix Gold 2015.
Datang dengan status nonunggulan, Hayom, sapaan karibnya, melibas tiga unggulan sebelum lolos ke babak pemungkas. Di babak pertama, dia menjungkalkan unggulan ke-13 asal Taiwan Hsu Jen Hao 21-10, 10-21, 21-18. Di perempat final, giliran Hans-Kristian Vittinghus, unggulan keempat asal Denmark, yang dipermalukannya 22-20, 21-15.
Nah di semifinal,lelaki didikan Djarum Kudus ini menggulingkan unggulan kedua asal Korea Selatan Son Wan-ho dengan straight game juga 21-17, 21-15. Sayangm Hayom gagal naik ke podium terhormat usai dijinkkan unggulan teratas Jan O Jorgensen (Denmark) 12-21-13-21.
Di All England Super Series 2015, Hayom mampu menembus babak utama setelah berjuang keras di kualifikasi. Simon Santoso, mantan rekannya di Cipayung, yang belum pernah dikalahkannya dalam tiga pertemuan, dibuatnya menyerah.
Nah, di partai pertama babak utama, ini kembali terjadi. Tommy yang dalam tiga kali pertemuan terakhir selalu mempermalukannya di libasnya.
Hayom menang mudah 21-12, 21-12 atas tunggal putra terbaik Indonesia itu dalam pertandingan yang dilaksanakan di Birmingham, Inggris, pada Rabu waktu setempat (4/3). Kemenangan ini mengantarkannya bertemu Sho Sasaki asal Jepang, yang di babak pertama menumbangkan unggulan ketujuh Vittinghus 13-21, 21-15, 21-16.
Sasaki bukan lawan yang asing baginya. Hayom pernah dua kali mengakahkannya dalam empat kali pertemuan.
Hebatnya, dua kemenangan itu dipetiknya dalam dua perjumpaan terakhir yakni di All Englang Super Series Premier 2012 dan Indonesia Super Series Premier.
Di nomor tunggal putra, Indonesia tak pernah lagi juara sejak 1994. Saat itu, Haryanto Arbi sukses naik ke podium terhormat berkat kemenangan 15-12, 17-14 atas rekannya sendiri, Ardy BW. (*)