BERJAYA: Mads Pieler Kolding/Mads Conrad-Petersen |
BABAK pertama All England Super Series Premier 2015 sudah mulai bergulir di Birmingham, Inggris, Rabu waktu setempat (4/5). Banyak kejutan yang lahir dalam turnamen berhadiah total USD 500 ribu tersebut.
Mulai dari tumbangnya unggulan ketiga Son Wan-ho asal Korea Selatan dan keempat tunggal Srikant dari India di nomor tunggal putra hingga sudah tak ada wakil Indonesia di nomor tunggal putri. Itu seiring keoknya Lindaweni Fanetri dan Bellaetrix Manuputty.
Begitu juga dengan kalahnya unggulan kedua ganda putri Misaki Marsutomo/Ayaka Takahashi dan unggulan ketiga ganda campuran Xu Chen/Ma Jin. Namun, di antara semua nomor, kejutan ganda putra yang membuat mata insan bulu tangkis terbelalak.
Unggulan teratas Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong sudah menyerah di babak pertama turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu. Secara mengejutkan, pasangan asal Korea Selatan tersebut kalah dua game langsung 16-21, 19-21 dari Mads Conrad- Petersen/Mads Pieler Kolding dari Denmark.
Ini membuat ganda Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, itu pernah mengalahkan lawan yang sama di Denmark Super Series Premier 2013. Saat itu, Yong-dae/Yeon-seong menang 16-21, 21-13, 21-15.
Mereka pun datang ke Birmingham dengan status mentereng. Selain unggulan teratas, Yong-dae/Yeon-seong juga menjadi juara dalam turnamen terakhir yang diikuti, BWF Super Series Finals di Dubai, Uni Emirate Arab.
Bahkan, tahun lalu, mereka mampu menggondol tujuh gelar, termasuk dari dua turnamen super series premier, yang merupakan turnamen tertinggi di kalender BWF, yakni Tiongkok Open dan Indonesia Open.
Ini jauh berbeda dengan lawannya. Selama 2014, duet Mads tersebut belum pernak naik ke podium juara.
Hanya, pekan lalu, mereka baru saja mereguk gelar terhormat. Dalam final Jerman Grand Prix Gold 2015 yang dilaksanakan 1 Maret lalu, duo Mads menundukkan Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov dari Rusia dengan 22-20, 21-19.
Tentu saja kekalahan Yong-dae/Yeon-seong ini secara tidak langsung ikut memuluskan wakil Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Dari enam kali duel, ganda merah putih hanya sekali memetik kemenangan. (*)