Refree M Nasution, Choidir, Wijanarko, dan Bayu |
GEBYAR Piala Wali Kota 2015 tak seterang sebelumnya. Tahun ini,tak ada satu pun pebulu tangkis Pelatnas Cipayung yang ikut ambil bagian.
''Banyak agenda yang bersamaan. Ada yang ke Australia Super Series, tapi ada juga yang baru saja tampil di ajang sirnas (sirkuit nasional),'' kata Ketua Harian PBSI Surabaya Bayu Wira kepada wartawan di Aparteman Sahid Gunawangsa, Manyar, Surabaya, pada Senin (25/5/2015).
Biasanya, di ajang Piala Wali Kota Surabaya, Pelatnas Cipayung selalu mengirim wakilnya. Meski, itu hanya pebulu tangkis pelapis.
Hanya, gengsi Piala Wali Kota Surabaya 2015 tetap terjaga dengan kehadiran pebulu tangkis mancanegara. Tercatat ada enam negara ikut ambil bagian dalam kejuaraan yang rutin digelar tiap tahun tersebut.
Dari daftar yang diberikan panitia, Tiongkok, India, Jepang, Malaysia, Prancis, dan Kanada ikut ambil bagian. Negeri Sakura, julukan Jepang, menjadi peserta terbanyak dengan 34 pebulu tangkis disusul Malaysia yang mengirimkan 32 atlet.
''Namun, ada hal lain yang bisa membedakan dalam arti positif. Hadiah total tahun ini naik menjadi Rp 250 juta,'' ujar Bayu. Dia berharap kenaikan hadiah ini akan merangsang peserta untuk menampilan kemampuan terbaik.
Dalam acara jumpa pers itu dihadiri Refree M.Nasution, Ketua Pengkot PBSI Surabaya Abdul Chodir, dan Ketua Pengprov PBSI Jatim Wijanarko Adi Mulya.
Piala Wali Kota Surabaya sering menjadi penggemblengan pebulu tangkis muda Bukan hanya dari Indonesia tapi juga luar negeri.
Pebulu tangkis papan atas seperti Kenichi Tago (Jepang), Le Dong-keun (Korsel), dan PV Sindhu (India) pernah berlaga di GOR Sudirman di ajang Piala Wali Kota. Kini, ketiganya sudah menjadi andalan negerinya di kelompok senior. (*)