GAGAL: Lin Dan di Malaysia Open 2015. (foto:thestar) |
BABAK I Australia Super Series 2015 melahirkan kejutan besar. Bukan hanya tumbangnya Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di nomor ganda putra, tapi juga di tunggal putra.
Menariknya, keduanya sama-sama menempati unggulan kedua. Dalam penampilan perdana dalam turnamen berhadiah total USD 750 ribu tersebut, Hendra/Ahsan dipecundangi ganda Korea Selatan Ko Sung-hyun/Shin Baek-choel dengan dua game langsung 19-21, 15-21.
Hal yang juga dialami unggulan kedua tunggal putra Lin Dan. Juara dunia lima kali sekaligus peraih dua emas olimpiade, Beijing 2008 dan London 2012, tersebut dipermalukan Viktor Axelsen dari Denmark dengan 21-19,12-21, 15-21.
Kedua pebulu tangkis hanya sekali bertemu yakni di Malaysia Open 2012. Ketika itu, Lin Dan, yang tengah berada di masa kejayaan, menang mudah 21-14, 21-13.
Sebenarnya, secara ranking, Super Dan, julukan Lin Dan, juga masih unggul. Dia di posisi kedua sedangkan Viktor tujuh setrip di bawahnya.
Lin Dan merupakan salah satu pebulu tangkis tangguh di muka bumi. Gelar juara dunia dan olimpiade sudah menjadi bukti.
Namun, seiring usia yang tak muda lagi, 32, kemampuannya pun sedikit demi sedikit mulai pudar. Apalagi, dia sempat lama vakum.
Imbasnya, ranking dunia pun sempat terlempar di luar 100 besar. Namun, dalam dua tahun terakhir, Lin Dan pun kembali ke lapangan. Tujuannya tentu mengejar poin untuk bisa mencetak hat-trick (tiga kali beruntun) menjadi juara olimpiade.
Hanya, pada 2015 ini, capaiannya belum memuaskan.Dia hanya sekali menjadi juara dalam tiga turnamen yang diikuti.
Lin Dan naik ke podium terhormat di Kejuaraan Asia 2015. Sementara di Malaysia Super Series dan All England, dia gagal. (*)