Ratchanok Intanon usai juara Indonesia Super Series Premier |
Ini setelah gadis 21 tahun tersebut menduduki peringkat ketiga. Dalam ranking terbaru yang dirilis BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 18 Juni 2015, Ratchanok naik dua setrip ke posisi ketiga.
Dia mendepak Li Xuerui dari Tiongkok untuk turun satu tingkat ke posisi keempat. Sebelumnya, Li Xuerui lama bertengger di posisi teratas. Sayang, penampilannya yang naik turun membuat dia harus rela posisinya diisi oleh Saina Nehwal asal India dan kini oleh Carolina Marin (Spanyol).
Naiknya juara dunia 2013 itu tak lepas dari hasil Indonesia Super Series Premier 2015. Dalam ajang berhadiah USD 800 ribu tersebut, mampu menjadi pemenang.
Dalam final yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada 7 Juni 2015, Ratchanok menundukkan wakil Jepang Yui Hashimoto dengan 21-11, 21-10. Ini menjadi pembalasannya saat dipermalukan oleh lawan yang sama di babak pertama Australia Super Series sepekan sebelumnya di Sydney.
Selain itu, gelar Indonesia Super Series Premier menjadi kalungan medali emas keduanya selama 2015. Pada akhir April lalu, Ratchanok mampu menjadi juara Asia.
Gelar di Wuhan, Tiongkok, itu juga mengakhiri paceklik yang dialami hampir dua tahun. Setelah mengalahkan Li Xuerui di final Kejuaraan Dunia pada 11Agustus 2013, Ratchanok tak pernah lagi naik ke podium terhormat.
Namun, posisi lima besar tunggal putri ini juga bakal bertahan lama. Alasannya, usai Indonesia Super Series Premier 2015, tak ada lagi event super series atau super series premier. Persaingan baru akan memanas pada Agustus saat Kejuaraan Dunia dilaksanakan di Jakarta. (*)