YESS: Maria Febe Kusumastuti |
Kali terakhir, srikandi Indonesia yang naik ke podium terhormat adalah Ellen Angelina pada 2001.Saa itu, di babak final, dia mengalahkan Wan Chen dari Tiongkok dengan 7-5, 7-3, 5-7, 7-4 (saat itu pertandingan masih memakai game 7 dengan tiga set kemenangan).
Sayang, setelah itu, wakil tuan rumah selalu menjadi penonton. Tahun ini pun, tampaknya kemarau prestasi di tungal putra coba dihentikan.
Asa tersebut terbuka usai lolosnya dua wakil Indonesia, Lindaweni Fanetri dan Maria Febe Kusumastuti, ke babak perempat final Indonesia Super Series Premier. Keduanya mampu mempecundangi lawan-lawannya di babak kedua di Istora Senayan, Jakarta, pada Kamis WIB (4/6/2015).
Febe, sapaan karib Maria Febe, menundukkan wakil Hongkong Yip Pui Yin dengan straigh game 21-17, 21-4. Kemenangan dua game juga diukir Lindaweni yang menjungkalkan unggulan keempat Tai Tzu Ying (Taiwan)21-18, 22-20. Hanya, untuk bisa menembus semifinal butuh perjuangan ekstrakeras.
Febe akan menjajal sang pembunuh raksasa asal Jepang Yui Hashimoto yang di babak kedua menundukkan rekan senegaranya, Minatsu Mitani, 11-21, 21-19, 21-8. Di babak pertama, Hashimoto melibas juara dunia 2014 sekaligus unggulan ketiga Carolina Marin dari Spanyol dengan 10-21, 21-15, 21-17.
Dua tahun lalu di ajang yang sama, Indonesia Open, Febe kalah oleh Hashimoto dengan dua game langsung 19-21, 15-21. Namun, dari peringkat dunia, Febe masih lebih baik.
Pebulu tangkis didikan Djarum Kudus tersebut ada di posisi 27. Sedangkan Hashimoto posisi delapan setrip di bawahnya.
Sementara, Lindaweni di babak perempat final berjumpa musuh lamanya, Ratchanok Intanon, yang di babak kedua melibas kompatriot (rekan senegara) Busanan Ongbumrungpan dengan 21-16, 21-19. Dalam tiga kali pertemuan, Lindaweni tak pernah menang yakni di Vietnam Challenge 2009, Hongkong Super Series 2010, dan Singapura Super Series 2015. (*)