PENGGANJAL: Jan O Jorgensen (foto:yonex) |
Dia dipaksa harus mengakui ketangguhan pebulu tangkis Jerman Marc Zwiebler dengan rubber game 21-16, 20-22, 19-21 dalam pertandingan yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada Kamis siang WIB (4/6/2015). Ini menjadi kekalahan keempat Tommy atas mantan juara Eropa tersebut. Selain itu, pil pahit yang ditelan mantan penghuni Pelatnas Cipayung tersebut mengulangi hasil di Indonesia Open 2013. Saat itu, Tommy menyerah di babak semifinal kepada Zwiebler dengan dua game langsung 17-21, 10-21.
Sebenarnya, putra salah satu legenda bulu tangkis dunia, Icuk Sugiarto, tersebut sempat memberikan harapan juara. Di babak pertama Indonesia Super Series Premier 2015, Tommy mempermalukan unggulan kedua asal Tiongkok Lin Dan.
Dengan tumbangnya Tommy, kini di nomor tunggal putra, tuan rumah harus bertumpu kepada dua pebulu tangkis muda Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie. Di babak kedua, Anthony memulangkan unggulan keempat asal India Kidambi Srikanth dengan tiga game 14-21, 22-20, 21-14. Di babak perempat final yang dilaksanakan Jumat WIB, Anthony, yang tampil dari babak kualifikasi, akan menjajal ungggulan kedelapan asal Jepang Kento Momota, yang di babak kedua menang mudah 21-15, 21-17 atas Hu Yun (Hongkong).Di atas kertas, Anthony bakal dengan mudah dilumat lawan.
Dari ranking dunia, Momota ada di posisi kesembilan. Sedangkan Anthony masih terdampar di ranking 166.
Sementara itu, Jonatan, yang juga memulai langkahnya dari babak kualifikasi, menundukkan pebulu tangkis senior Korea Selatan Lee Hyun-il dengan straight game 21-17, 21-19. Untuk bisa menembus babak semifinal, bukan hal yang mudah bagi lelaki 17 tahun tersebut.
Jonatan akan menantang unggulan ketiga asal Denmark Jan O Jorgensen. Di babak kedua, juara bertahan tersebut melumpuhkan andalan Indonesia lainnya, Dionysius Hayom Rumbaka, 21-12, 14-21, 21-14.
Jonatan belum pernah bertemu dengan Jorgensen. Namun, dengan ranking 53 atau 50 setrip di bawah lawannya, susah baginya menembus empat besar.
Setelah Simon Santoso pada 2012, belum ada pebulu tangkis merah putih yang menjadi juara tunggal putra. Bahkan, tahun lalu, Indonesia gagal total dalam ajang paling bergengsi di tanah air tersebut. (*)