TERATAS: Tommy Sugiarto (foto:PBSI) |
Saat itu, pada 23 Juni, Tommy mengalahkan Bonsak Ponsana dari Thailand. Artinya, hampir dua tahun dia tak pernah lagi naik ke podium terhormat.
Cedera membuat penampilan Tommy angin-anginan. Itu pula yang membuat PP PBSI tak menggandolinya saat memutuskan keluar dari Pelatnas Cipayung.
Tiket ke final pernah ditangannya dalam Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, Tiongkok. Begitu pula dalam Malaysia Super Series Premier 2014.
Tapi, sering juga Tommy sudah angkat koper sejak babak awal. Seperti di Korea Super Series 2014 dan All England Super Series Premier 2014.
Hasil buruk juga terjadi tahun ini. Tommy kalah di babak pertama dalam dua turnamen beruntun yang diikuti yakni Malaysia Super Series Premier 2015 dan Australia Superb Series 2015. Sedangkan dalam Kejuaraan Asia 2015, Tommy mengundurkan diri karena cedera.
Pil pahit juga ditelan di kandang sendiri, Indonesia Super Series Premier 2015. Setelah membuat kejutan dengan mempermalukan legenda aktif bulu tangkis Lin Dan dari Tiongkok di babak pertama, Tommy menyerah kepada Marc Zwiebler dari Jerman.
Pekan lalu,di Taiwan Grand Prix Gold 2015, hasil jeblok kembali menimpa Tommy.Datang sebagai unggulan ke-10,dia tumbang di babak kedua usai dijinakkan mantan tunggal putra nomor satu dunia asal Malaysia Lee Chong Wei dengan 12-21, 18-21.
Kini, Tommy mencoba mengakhiri dahaganya di Rusia Grand Prix. Kans juara pun terbuka dalam kejuaraan yang dilaksanakan di Vladivostok pada 21-16 Juli 2015.
Dalam ajang berhadiah total USD 50 ribu tersebut, Tommy diunggulkan di posisi teratas. Di babak pertama, mantan tunggal terbaik Indonesia tersebut akan dijajal Rhys Walker dari Inggris.
Di atas kertas, Tommy yang kini duduk di posisi 16 besar dunia bakal menang mudah. Lawannya hanya berperingkat 135.
Di Rusia Grand Prix, Tommy juga menjadi satu-satunya wakil Indonesia. (*)
Unggulan tunggal putra
1.Tommy Sugiarto (Indonesia)
2.Brice Leverdez (Prancis)
3. Ajay Jayaram (India)
4.Zulkifli Zulfadli (Malaysia)