TAMPIL LAGI: Lin Guipu (foto:badzine) |
''Kita memang kalah di ganda. Korea Selatan punya ganda yang kuat-kuat,'' ungkap Imam Tohari, salah satu pelatih Indonesia dalam Kejuaraan Asia 2015.
Ya, saat kalah oleh Negeri Ginseng, tiga ganda merah putih gagal menyumbangkan kemenangan. Beno Drajat/Yulfira Barkah (ganda campuran), Andika Ramadiansyah/Adi Kumara (ganda putra), dan Apriani/Nisak Puji Lestari (ganda putri) menyerah kepada lawan-lawannya.
Sebaliknya, Firman Abdul Kholik di tunggal putra dan Gregoria Mariska di tunggal putri mampu menyumbangkan kemenangan. Bahkan, keduanya sempat membuat Indonesia leading 2-1.
''Semoga nomor tunggal khususnya putra bisa menjadi juara perorangan,'' ucap Imam.
Dalam nomor bergengsi itu, Indonesia menurunkan tiga pebulu tangkis. Selain Firman, ada juga Panji Ahmad Maulana dan Enzi Shafira.
''Kans besar ada pada Firman dan Enzi. Kami berharap di antara keduanya ada yang bisa juara,'' harap Imam.
Firman sendiri dalam ajang tahunan tersebut diunggulkan di posisi teratas. Ini disebabkan di level di bawah usia 19 tahun, lelaki yang kini digembleng di Pelatnas Cipayung tersebut menjadi nomor satu dunia.
''Lawan terberat tetap dari Tiongkok. Mereka punya Lin Guipu yang tahun lalu juga sudah ikut,'' ungkap lelaki yang pernah menjadi pelatih di Jepang tersebut.
Indonesia sendiri mulai 1997, hanya dua kali meraih gelar di tunggal putra yakni melalui Taufik Hidayat pada 1997 dan Ardiansyah 2001. (*)