DEKAT: Yacob (kanan) dan Soeparjono |
Tapi, itu tak membuatnya kendur dalam mengurusi bulu tangkis. Dia tetap punya semangat muda untuk memajukan olahraga tepok bulu tersebut.
''Saya ingin membuat Jawa Timur kembali disegani di Indonesia. Disegani karena dibina sendiri bukan oleh daerah lain,'' kata Yacob saat acara ulang tahunnya ke-60 di GOR Suryanaga, Surabaya, pada 1 Juli 2015.
Hanya, dia ingin langkah tersebut difokuskan di klubnya sendiri, Suryanaga. Apalagi, sampai saat ini, statusnya sebagai ketua umum dari salah satu klub besar di Indonesia tersebut.
Dia pun mengingatkan bahwa Suryanaga pernah menjadi pilar Indonesia saat kali terakhir menjadi juara Piala Thomas 2002. Saat itu, klub asal Kota Pahlawan, julukan Surabaya, diwakili oleh Tri Kusharjanto. Setelah itu, mereka pun mempunyai Sony Dwi Kuncoro dan Alvent Yulianto.
''Trikus (sapaan karib Tri Kusharjanto) dan Sony juga mengharumkan nama Indonesia di ajang olimpiade. Trikus meraih perak bersama Minarti Timur di Sydney 2000 dan Sony di tunggal putra pada Athena 2004,'' kenang Yacob.
Ini, tambah dia, membuktikan bahwa Suryanaga juga mampu menelorkan pebulu tangkis berprestasi internasional. Hanya, dia tak mau itu sekarang dikait-kaitkan dengan pengurus baik di level kota, provinsi, maupun pusat.
''Saya sudah lelah berkonflik. Saya hanya ingin memajukan bulu tangkis,'' lanjut Yacob.
Suryanaga sendiri, ujarnya, sudah seperti keluarga sendiri. Dia sudah merasakan jatuh bangun bersama Suryanaga, baik sebagai pebulu tangkis maupun pengurus. (*)