Aprillia Yusswandari bisa bermain rangkap (foto:PBSI) |
Dalam pertandingan yang dilaksanakan di Gwangju, Korea Selatan, pada Jumat waktu setempat (10/7/2015), mantan penghuni Pelatnas Cipayung tersebut kalah dua game langsung 16-21, 14-21 atas wakil Jepang Shiho Tanaka.
Sebenarnya, secara ranking, Febby unggul jauh. Saat ini, Febby ada di posisi 165 sedangkan Shiho masih terdampar di posisi 846.
(Swedia) dengan 21-8, 21-10. Kemudian, di hari yang sama, tiket perempat final diraih Aprillia berkat kemenanan 21-9, 21-11 atas Melinda Sun (Australia).
Syarat menembus semifinal jika pebulu tangkis didikan Semen Gresik tersebut mampu menjungkalkan unggulan teratas asal Taiwan Tai Tzu Ying. Aprillia sudah dua kali bertemu dengan Tzu Ying yakni di Singapura Open 2012 dan Singapore Open 2013.
Aprillia juga mampu menembus babak ketiga di nomor ganda. Menariknya, pasangan yang dipilih adalah Febby Angguni.
Pada Jumat waktu setempat, kedua turun ke lapangan dua kali. Usai memperoleh menang bye, Aprillia/Febby melibas pasangan Rusia Elene Komendrovskaya/Irina Khlebko dengan straight game 21-14, 21-14.Di babak ketiga, pebulu tangkis yang sama-sama pernah digembleng di Pelatnas Cipayung tersebut akan menantang unggulan kelima Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.
Di ganda putri ini, Indonesia mempunyai wakil yang punya kans memperoleh medali emas melalui pasanan Devi Tika/Keshya Nurvita hyang diunggulkan di posisi ketiga. Langkahnya pun sudah sampai babak ketiga usai melibas Sanni Rautala/Sonja Pekkola dari Inggris dengan straight game 21-7, 21-12.
Sejak bulu tangkis masuk ke Universiade pada 2011 di Shenzhen, Tiongkok, Indonesia belum pernah meraih emas. Saat itu, keping mulai dipetik dari nomor beregu.
Sementara, pada 2015, di nomor beregu, merah putih terhenti di perempat final setelah dipermalukan Malaysia dengan 2-3. (*)