MENYERAH: Imam menunggu Enzi Shafira (foto:PBSI) |
''Lawannya lebih bagus. Enzi kalah dalam serangan dan kecepatan,'' ungkap Imam Tohari, pelatih tunggal putra Indonesia dalam Kejuaraan Junior Asia 2015.
Sebenarnya, Enzi menjadi salah satu asa Indonesia untuk mengakhiri paceklik gelar di nomor tunggal putra. Dia pun juga merupakan pilar merah putih di nomor beregu.
Dalam beberapa pertandingan, Enzi dipercaya turun bergantian dengan Firman Abdul Kholik. Firman sendiri langkahnya belum terbendung.
Dia sudah menjejakan kakinya ke babak keempat setelah mengalahkan wakil Singapura Shi Xuan dengan 21-11, 21-12. Namun, untuk menembus perempat final, Firman butuh perjuagan ekstrakeras. Unggulan pertama ini berjumpa dengan Sun Feixiang (Tiongko), yang di babak ketiga menumbangkan unggulan ke-11 asal Korea Selatan Lee Jun-su 21-16, 21-19.
Wakil merah putih lainnya di nomor tunggal putra, Panji Ahmad Maulana, juga lolos babak keempat. Dia akan adu kecerdikan dengan Kantawat Leelaeverchabutr (Thailand).
Tugas paling berat disandang Vega Vio Nirwanda. Setelah mengalahkan wakil tuan rumah Pachaarapol Nipornram 21-9, 21-23, 21-7, unggulan kesembilan itu berjumpa unggulan kedua asal Malaysia June Wei Cham, yang di babak ketiga menang mudah 21-7, 21-8 atas Jin Lei Chuang.
Di nomor tunggal putra ini, Indonesia kali terakhir menempatkan wakilnya menjadi juara adalam Ardiansyah pada 2001. Sebelumnya, Taufik Hidayat melakukannya pada 1997.
Dalam Kejuaraan Asia Junior 2015, nomor perorangan diharapkan ada yang menjadi juara. Ini bisa menjadi obat kecewa usai babak belur di nomor beregu karena dikalahkan Korea Selatan di semifinal dengan 2-3. (*)