Ratchank gagal melanjutkan pertandingan (foto:twitter) |
Sempat unggul di game pertama 26-24, Ratchanok kalah di game berikutnya dengan 10-21. Nah, saat game ketiga dalam kedudukan unggul 8-5, gadis Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, tersebut tak bisa melanjutkan pertandingan.
Ratchanok sempat mendapat perawatan dalam kedudukan unggul 7-2. Namun, permainan tak kenal menyerah Lindaweni, akhirnya memaksa dia tumbang dan harus dibawa ke luar lapangan.
Sebenarnya, tahun ini, gadis 20 tahun tersebut punya memori indah di Istora Senayan. Di tempat yang sama dua bulan lalu, Ratchanok mampu menjadi juara Indonesia Super Series Premier.
Sehingga, dia diunggulkan bisa menjadi pemenang dalam Kejuaraan Dunia. Apalagi, dua tahun lalu di Guangzhou, Tiongkok, Ratchanok mampu menjadi pemenang. Ketika itu, pada 2013, Ratchanok sukses mempermalukan andalan Negeri Panda, julukan Tiongkok, Li Xuerui.
Namun, pada 2014 di Kopenhagen, Denmark, langkahnya terhenti di babak ketiga. Ratchanok kalah 21-8, 12-21, 18-21 kepada Minatsu Mitani dari Jepang.
Sedangkan bagi Lindaweni, kemenangan ini membuatnya kali pertama menembus perempat final Kejuaraan Dunia. Tahun lalu, dia dijegal Sung Ji-hyun (Korea Selatan) 10-21, 16-21.
Pada pertandingan Jumat (14/8/2015), pebulu tangkis Pelatnas Cipayung akan menantang unggulan keempat Tai Tzu Ying. Wakil Taiwan itu lolos ke perempat final bekat kemenangan 21-15, 21-19 atas Michel Li.
Tzu Ying bukan lawan yang asing bagi Lindaweni. Kedua pebulu tangkis pernah saling mengalahkan.
Dalam pertemuan pertama di Taiwan Open 2012, Lindaweni kalah 19-21, 22-20, 20-22. Tapi, Juni lalu, dia mampu membalasnya di Indonesia Super Series Premier dengan straight game 21-18, 22-20. (*)