Wijanarko (kiri) dengan Wali Kota Malang M. Anton |
Tapi, Pengprov PBSI Jatim sudah mulai ancang-ancang serius. Buktinya, mereka sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU/nota kesepakatan)dengan Pemerintah Malang, Jawa Timur, pada 4 Agustus 2015.
''Penyerahannya kepada Wali Kota Malang Muhammad Anton. Disaksikan oleh Ketua Pengkot PBSI Malang Heri (Mursid Brotosejati),'' kata Ketua Pengprov PBSI Jatim Wijanarko Adi Mulya.
Selain itu, tambahnya, ikut menyaksikan Kepada Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Malang ikut menyaksikan.Pemerintah Kota Pelajar, julukan Kota Malang, mendukung penuh pelaksanaan turnamen berhadiah total USD 120 ribu tersebut.
''Indonesia Grand Prix Gold dilaksanakan di GOR Cakrawala di kompleks Universitas Negeri Malang (UM),'' lanjut Wijar, sapaan karib Wijanarjo Adi Mulya.
Pemerintah Kota Malang, lanjutnya, membantu pembiayaan di beberapa pos. Begitu juga dengan PBSI Kota Malang.
''Sisanya, ditutup Pengprov PBSI Jatim,'' terang lelaki yang juga mantan manajer tim bulu tangkis Jatim di beberapa kali penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) tersebut.
Sejak Indonesia Grand Prix Gold dilaksanakan 2010, baru kali ini Jawa Timur memperoleh kesempatan menjadi host. Tahun lalu, kasta ketiga di turnamen yang masuk kalender BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia)dilaksanakan di Palembang, Sumatera Selatan. Dua tahun sebelumnya (2012), Kota Empek-Empek, julukan Palembang, juga menjadi tuan rumah. (*)
Host Indonesia Grand Prix Gold
2010: Samarinda, Kalimantan Timur
2011: Samarinda, Kalimantan Timur
2012: Palembang, Sumatera Selatan
2013: Jogja, Jogjakarta
2014: Palembang, Sumatera Selatan
2015: Malang, Jawa Timur