LABIL: Lindaweni Fanetri |
Lindaweni membuat kejutan sejak babak-babak awal. Sayang, dia dihentikan Saina Nehwa dari India untuk bisa menembus final.
Harapan tinggi pun kembali diletakkan di pundak Lindaweni dalam Korea Super Series 2015. Pebulu tangkis yang bernaung di klub Suryanaga, Surabaya, tersebut diprediksi akan melangkah jauh.
Namun, asa tinggal asa. Lindaweni sudah angkat koper di babak I.
Lindaweni dipermalukan pebulu tangkis Jepang Aya Ohori dengan dua game langsung 16-21, 20-22 dalam pertandingan yang dilaksanakan di Seoul, Korea Selatan, pada Rabu siang WIB (16/9/2015).
Secara ranking, Lindaweni unggul jauh. Atlet gemblengan Pelatnas Cipayung tersebut ada di posisi 24. Sedangkan Aya masih di ranking 58.
Hasil ini mengulangi di berbagai turnamen yang sudah diikuti Lindaweni. Dia sering tumbang di babak I.
Seperti yang terjadi All England, Super Series Premier Macau Grand Prix Gold, Swiss Grand Prix Gold, Malaysia Super Series Premier, dan Taiwan Grand Prix Gold. Hanya di Indonesia Super Series Premier 2015 dan Kejuaraan Dunia 2015, Lindaweni tak langsung tersungkur.
Di Indonesia Super Series Premier, mantan tunggal putri terbaik Indonesia tersebut melaju hingga babak delapan besar.
Sekal dilaksanakan 1991, hanya Susi Susanti yang mampu menjadi juara tunggal putri. Itu dilakukannya pada 1995. (*)