BANGUN: Divya Amanta Kuncoro di depan GOR milik ayahnya |
SONY Dwi Kuncoro masih aktif sebagai pebulu tangkis. Meski, kini, usianya sudah menginjak 31 tahun.
Bahkan, dia baru saja menjadi juara di ajang Indonesia Challenge 2015. Memang, level turnamennya bukan papan atas layaknya super series atau super series premier.
Namun, perjuangannya di lapangan tetap diapresiasi. Ini bisa menjadi menjadi penambah semangat untuk kembali ke orbit atas seperti yang pernah lama ditempati.
Hanya, bedanya, kini status Sony bukan lagi penghuni Pelatnas Cipayung. Mulai 2014 lalu, dia harus meninggalkan tempat yang 10 tahunan menjadi lokasinya menempa diri.
Tapi, hadiah di Indonesia Challenge 2015 itu juga bisa menjadi penambah baginya untuk hal yang lain. 'Alhamdulillah. Hadiahnya di Indonesia Challenge bisa dipakai tambahan perbaiki gedung,'' kata Sony.
Gedung? Ya, mulai tahun ini, dia memanaatkan tanah yang dimilikinya di Surabaya Timur untuk dibangun gedung bulu tangkis. Rencananya, bakal ada enam lapangan bulu tangkis.
''Masih lama jadinya. Tapi, ini sudah mulai berdiri pilar-pilarnya,'' ungkap Sony.
Gedung itu, tambahnya, akan dipakainya untuk berlatih sendiri. Namun, itu tak menutup kemungkinan disewakan.
''Memang tak semegah Taufik Hidayat Arena. Namun, yang penting akan ada tempat yang bisa untuk latihan dan bisa juga untuk pembinaan,'' ujar Sony.
Selama ini, setelah tak di Cipayung, Sonya melakukan latihan di GOR Sudirman. Lokasinya dengan rumahnya lumayan jauh.
''Nanti kalau sudah punya sendiri kan kalau mau latihan tinggal masuk gedungnya sendiri. Kapan saja kan bisa,'' jelas lelaki yang menyumbangkan perunggu bagi Indonesia di Olimpiade Athena 2004 tersebut. (*)