Simon Santoso (foto:pbdjarum) |
Sebelumnya, hampir dua bulan, Simon absen dari berbagai turnamen. Imbasnya, ranking dunia yang dimilikinya menurun drastis.
Selain itu, berbagai turnamen yang diikuti tahun ini juga hasilnya kurang memuaskan. Tumbang di babak pertama menjadi langganan dari Simon.
Kini,pebulu tangkis yang bernaung di bawah bendera Tangkas Jakarta tersebut ada di posisi 148 dunia. Tentu, ini jauh dari posisi terbaiknya yang pernah ada di ranking ketiga.
Di Thailand Grand Prix Gold 2015, Simon langsung mendapat tantangan berat. Dalam penampilan pertama turnamen berhadiah total USD 120 ribu yang dilaksanakan di Bangkok pada 29 September-4 Oktober 2015 itu, dia bertemu dengan unggulan kesebelas asal Malaysia Chong Wei Feng.
Secara ranking, wakil negeri jiran tersebut ungguh jauh. Dia ada di posisi 33 dunia.
Hanya, dari rekor pertemuan, Simon masih boleh menepuk dada. Dia belum pernah kalah dalam dua pertemuan.
Kali terakhir, Simon menang atas Wei Feng di Denmark Open pada 2012. Satu hasil manis lagi diukir Simon di Korea Super Series 2009.
Selain Simon, dua rekannya yang pernah menjadi andalan di Cipayung, Sony Dwi Kuncoro dan Dionysius Hayom Rumbaka, ikut tampil. Sony akan dijajal wakil Thailand Pannawit Thongnuam. Sementara, Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka, yang diunggulkan di posisi ketujuh, berhadapan dengan pebulu tangkis kualifikasi. (*)