Nitya (kiri) dan Greysia mengapit pelatih Eng Hian |
Tapi, pada Minggu waktu setempat (20/9/2015), dahaga gelar itu berakhir. Adalah pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda yang mampu melakukannya.
Pada babak final yang dilaksanakan di Seoul, ganda binaan Pelatnas Cipayung tersebut menundukkan asa tuan rumah Chang Ye-na/Lee So-hee dengan dua game langsung 21-15, 21-18. Babak pemungkas turnamen berhadiah total USD 600 ribu tersebut merupakan juga merupakan final perdana bagi Greysia/Nitya di ajang super series.
Memang, tahun ini, keduanya sudah pernah menjadi juara pada tahun ini di Taiwan Open. Hanya, ajang yang dilaksanakan di Taipeh tersebut levelnya grand prix gold.
Selain itu, kemenangan Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, tersebut ikut menyelamatkan muka Indonesia. Juara dari nomor ganda putra tersebut menjadi satu-satunya raihan terhormat yang diraih.
Ini disebabkan di ganda campuran, merah putih gagal menjadi juara. Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir harus mengakui ketangguhan Zhang Nan/Zhao Yunlei dengan 16-21, 15-21.
Hasil itu membuat Tontowi/Liliyana kalah 12 kali dalam 17 kali perjumpaan dengan wakil Tiongkok tersebut. Bahkan, tujuh di antaranya dengan beruntun.
Kali terakhir, kedua pasangan berjumpa dalam semifinal Kejuaraan Dunia 2015 pada Agustus lalu di Jakarta. Ketika itu, Tontowi/Liliyana kalah rubber game 22-20, 21-23,12-21. (*)
Distribusi gelar Korea Super Series 2015
Tunggal putra: Chen Long (Tiongkok x1) v Ajay Jayaram (India) 21-14, 21-13
Tunggal putri: Sung Ji-hyun (Korsel x6) v Wang Yihan (Tiongkok x4) 21-14, 17-21, 21-18
Ganda putra: Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong (Korsel x1) v Kim Gi-jung/Kam Sa-rang (Korsel) 21-16, 21-12
Ganda putri: Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (Indonesia x6) v Chang Ye-na/Lee So-hee (Korsel) 21-15, 21-18
Ganda campuran: Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok x1) v Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia x2) 21-16, 21-15
x=unggulan