Sony Dwi Kuncoro diwawancarai media (foto: sidiq) |
Ajang tersebut merupakan kompetisi yang dilaksanakan di India. Tercatat ada enam wakil merah berlaga dalam ajang yang mulai dilaksanakan 2 Januari tersebut.
Menariknya, dari semua nama yang ikut tersebut semuanya merupakan mantan penghuni Pelatnas Cipayung. Tak adanya nama penghuni kawah candradimuka pebulu tangkis Indonesia tersebut dikarenakan mereka tak boleh ke luar selain di ajang turnamen. Apalagi, mereka juga tengah difokuskan untuk bisa membawa Indonesia berjaya di Piala Thomas-Uber serta Olimpiade yang semuanya dilaksanakan pada 2016.
Para atlet Indonesia tersebut adalah Hendra Gunawan, Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, Pia Zebadiah, Tommy Sugiarto, dan Markis Kido. Hanya Sony, Simon, dan Pia yang berada satu klub. Sementara ketiga lainnya berbeda klub.
Semua pebulu tangkis tersebut semuanya menjadi pilar bagi klubnya. Dengan kemampuan yang segudang, keenamnya diharapkan mampu memberikan sumbangan kemenangan serta pengalaman kepada atlet tuan rumah.
Premier Badminton League juga punya konsep yang berbeda dengan kompetisi-kompetisi yang ada di negara lain. Mereka tak memakai tunggal putra dan digantikan dengan dua laga tunggal putra.
Sistem angkanya pun bukan 21 sebagai match point tapi 15. Meski berakhir di skor 15 tapi tetap menggunakan reli poin. (*)
Awadhe Warriors; Hendra Gunawan
Bengaluru Topguns: -
Chennai Smashers: Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, Pia Zebadiah
Delhi Acers: Tommy Sugiarto
Hyderabad Hunters: Markis Kido
Mumbai Rocekts: -