REKAN:Ihsan saat ditemui fans beratnya, Kunto, di Malang |
Ini disebabkan ranking ketiganya belum mampu untuk menembus babak elite. Saat batas akhie ranking untuk bisa berlaga di All England pada Februari lalu, ketiganya masih terdampar di 30-an besar dunia.
Ironisnya, jika berjalan mulus, ketiganya tak bisa sama-sama berlaga di babak utama. Ihsan dan Jonatan harus saling jegal di babak final kualifikasi.
Di babak pertama, Ihsan, yang diunggulkan di posisi kedua, akan menjajal ketangguhan mantan tunggalo putra terbaik Jepang Kenichi Tago. Di Korea Super Series 2015, Ihsan mengalahkan Tago dengan dua game langsung 21-19, 21-17.
Sedang Jonatan bersua dengan wakil Malaysia Zulfadli Zulkifli. Liss Grelaki asal negeri jiran tersebut pernah dikalahkan Jonatan di Swiss Grand Prix Gold 2015 dengan 16-21, 21-18, 21-13.
Meski hampir setiap kali berlatih bersama di Pelatnas Cipayung, tapi baru tiga kali Ihsan dan Jonatan berjumpa di ajang resmi internasional. Hasilnya, Jonatan unggul di Maladewa Challenge 2013 dan Vietnam Grand Prix 2013. Tapi, di laga terakhir di Belanda Grand Prix, Ihsan memperkecil ketinggalannya.
Satu wakil lagi, Anthony, di babak I kualifikasi berjumpa dengan Sameer Verma dari India. Ini menjadi pertemuan pertama kedua pebulu tangkis.
Di babak utama tunggal putra, Indonesia hanya menempatkan Tommy Sugiarto.Di babak pertama, dia langsung bentrok dengan unggulan ketujuh Chou Tien Chen dari Taiwan.
Sejak 1994, Indonesia belum pernah lagi menempatkan wakilnya menjadi juara tunggal putra All England. Saat itu, Haryanto Arbi naik ke podium terhormat. (*)