KALAH: Hendra/Ahsan yang tak lagi menakutkan |
Sejak Februari lalu, keduanya belum pernah menjadi juara lagi. Kali terakhir, pasangan yang digembleng di Pelatnas Cipayung tersebut menjadi pemenang di ajang grand prix gold, Malaysia Open.
Setelah itu, dari All England Super Series Premier, Malaysia Super Series Premier, dan Singapura Super Series berujung kekalahan. Ironisnya, yang mengalahkannya bukan pasangan hebat sekelas Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong dari Korea Selatan dan Zhang Nan/Fu Haifeng dari Tiongkok.
Di All England, Hendra/Ahsan dipermalukan pasangan gaek Malaysia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong dengan 15-21, 21-15, 17-21 di babak II. Kemudian di Malaysia, pasangan yang kini masih duduk di ranking kedua tersebut ditundukkan Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding dengan 8-21, 21-17, 17-21 di perempat final.
Sepekan kemudian, di Negeri Singa, julukan Singapura, pasangan Tiongkok Li Jinhui/Liu Yuchen melibas Hendra/Ahsan dengan straight game yang mudah 11-21, 11-21. Nah, pasangan Negeri Panda, julukan Tiongkok, tersebut kembali menjadi momok bagi juara dunia 2015 tersebut.
Hendra/Ahsan kalah dengan rubber game 21-15, 15-21, 13-21 di babak II Kejuaraan Asia 2016 di Wuhan, Tiongkok. Tentu, ini menjadi tugas bagi pelatih ganda putra untuk kembali menaikkan performa Hendra/Ahsan.
Keduanya menjadi andalan Indonesia di dua ajang bergengsi, Piala Thomas pada 15-21 Mei di Tiongkok dan Olimpiada pada Agustus mendatang. (*)