Kegembiraan Sony usai kalahkan Lin Dan (foto:PBSI) |
Padahal, tempat tersebut sudah menempanya lebih dari 10 tahun. Ini membuat rankingnya pun jatuh.
Sempat berada di posisi keempat, Sony terpuruk di luar 100 besar. Gelar di ajang kecil Indonesia Challenge 2014 dan Taiwan Grand Prix Gold 2015 membuat penggila bulu tangkis sedikit menoleh kepadanya.
Tapi, kini, orang boleh mengatakan Sony telah kembali. Ini setelah dia mampu menembus final Singapura Super Series 2016. Lawan yang dikalahkannya pun bukan sembarangan.
Arek Suroboyo tersebut mempermalukan juara dunia lima kali dan dua kali peraih emas olimpiade, Beijing 2008 dan London 2012, Lin Dan. Sony menjungkalkan lelaki berjuluk Super Dan tersebut lewat rubber game 21-10, 17-21, 22-20 di Singapore Indoor Stadium pada Sabtu waktu waktu setempat (16/4/2016).
Ini menjadi kemenangan kedua beruntun bapak dua putri tersebut atas Lin Dan. Kali terakhir, kedua adu kekuatan di Thailand Open 2012 dengan hasil 22-20, 17-21, 21-10.
Hanya, kemenangan di Negeri Singa, julukan Singapura, kali ini termasuk mengejutkan. Lin Dan merupakan unggulan keempat dalam turnamen berhadiah total USD 350 ribu tersebut. Dia juga baru saja menjadi juara All England 2016.
Sementara Sony, dia melalui Singapura Super Series 2016 dari babak kualifikasi. Ini disebabkan rankingnya belum bisa langsung menembus babak utama.
Di babak final, Sony akan menantang pebulu tangkis Korea Selatan Son Wan-ho.Dia menghentikan langkah Ng Ka Long dari Hongkong dengan straight game 22-20, 21-16.
Sony juga sudah lama tak berjumpa dengan Wan-ho. Kedua pebulu tangkis saling mengalahkan dalam dua kali pertemuan.
Sony menang di Korea Open 2007 dengan 21-18, 21-16. Tapi, dia menyerah 16-21, 21-19, 19-21 di Taiwan Open 2010. (*)