MASA DEPAN: Fajar Alfian/Rian Ardianto (foto;PBSI) |
Pada 2015, keduanya sempat menjadi sorotan. Fajar/Rian sukses menembus final super series, Selandia Baru Open.
Tapi, langkahnya dihentikan pasangan Tiongkok Huang Kaixiang/Zheng Siwei dengan 21-16, 17-21, 9-21. Setelah itu, tak ada yang bisa dibanggakan dari Fajar/Rian.
Bahkan, pamornya kalah oleh pasangan anyar Markus 'Sinyo' Fernaldi./Kevin Sanjaya. Status pasangan lapis II pun harus diterima Fajar/Rian.
Di 2016 pun, PBSI baru memberikan kesempatan keduanya dua kali turun. Di Selandia Baru Super Series 2016 dan Tiongkok Masters Grand Pri Gold 2016.
Di Negeri Kiwi, keduanya hanya mampu bertahan hingga babak Ii. Artinya, Fajar/Rian tak bisa mengulangi capaian tahun sebelumnya.
Sedangkan di Tiongkok Masters, keduanya masih bertahan. Langkahnya sudah sampai ke babak perempat final turnamen yang menyediakan hadiah total USD 150 ribu tersebut.
Tiket itu diperoleh usai mengalahkan pasangan campuran Belanda-Prancis Ruud Bosch/Oliver Leydon-Davis dengan 21-19, 21-15 dalam pertandingan yang dilaksanakan Kamis waktu setempat (21/4/2016) di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Jiangsu. Tapi, untuk bisa menembus semifinal layaknya harus dipendam.
Fajar/Rian bertemu dengan unggulan teratas asal Korea Selatan Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong. Pasangan nomor satu dunia tersebut lolos berkat kemenangan 21-18, 21-12 atas Jhe-Huei Lee/Yang Lee (Taiwan).
Ini menjadi pertemuan pertama Fajar/Rian dengan ganda tangguh Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, tersebut. Jika kalah, tumpas sudah harapan Indonesia membawa pulang gelar dari nomor ganda putra.
Sebab, Fajar/Rian merupakan satu-satunya wakil merah putih yang masih tersisa.Di Tiongkok Masters 2016, selain Fajar/Rian, Indoesia juga mengirimkan Wahyu Nayaka/Hardianto yang langsung tersingkir di babak I. (*)