WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

» »Unlabelled » Sempat Membuka hingga Lembar Kelima

Sony mendapat ucapan selamat dari pengurus PBSI Jatim Bayu Wira
Tidak semua pebulu tangkis memperhatikan ranking dunia. Tapi, Sony Dwi Kuncoro lain. Dia selalu menyempatkan waktu melongkok posisinya di antara para atlet olahraga tepok bulu.
--

WAKTU seorang atlet banyak dihabiskan untuk berlatih dan bertanding. Bangun tidur hingga mau tidur lagi, ribuan bulir keringat dikeluarkannya demi tujuan untuk berprestasi.

Ini membuat mereka tak sempat melakukan aktivitas lain. Alasannya, energi sudah terkuras demi tujuan mengangkat nama di olahraga yang ditekuni.

Hanya  seorang Sony Dwi Kuncoro lain. Dia selalu menyempatkan waktunya beberapa menit memantau posisinya di belantara ranking pebulu tangkis dunia.

Menariknya, suka duka pernah dilakoni. Dari lembar pertama hingga sempat berada di lembaran kelima dan ke bawahnya lagi.

''Pas di Pelatnas kan pas buka sudah langsung bisa ditemukan. Ranking saya kan tak pernah jauh dari 25 besar dunia,'' kata Sony.

Semua itu karena penampilannya yang selalu berbuah prestasi. Sehingga poin yang dikumpulkannya selalu banyak.

Bahkan, saat didepak dari Pelatnas Cipayung pada pertengahan 2014, posisinya masih betrada di 20 besar dunia. Sayang, posisi tersebut tak bisa bertahan lama.

Kekecewaan tak lagi di pelatnas ditambah cedera membuat Sony absen lama dari berbagai turnamen. Imbaasnya, ranking dunianya pun turun drastis.

''Saya pernah terlempar dari 100 besar dunia karena lama gak tampil,'' ujar Sonya.

Akibatnya, dia tak lagi langsung bisa melihat posisinya di halaman pertama situs milik BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia). Sony harus bersussah payah mencari rankingnya.

''Pernah saya menemukannya di halalaman kelima karena sudah 120-an dunia. Sedih kalau mengingat saat itu,'' ungkapnya.

Hanya, Sony tak mau patah semangat. Dia tetap berlatih dan terus berlatih.

Tujuannya satu, memperbaiki penampilan. Sehingga prestasi bisa kembali diraih.

''Gelar internasional pun datang lagi. Meski hanya di level challenge saat Indonesia Challenge pada 2015 di Surabaya,'' kenang Sony.

Setelah itu, dia mampu membawa pulang gelar yang lebih tinggi yakni Taiwan Grand Prix Gold 2015. Capaian itu membuat suami dari Gading Safitri tersebut menembus 100 besar.

Kini, Sony pun tak perlu susah payah membuka ranking di situs BWF. Rankingnya sudah di lembar kedua tepatnya di 37 dunia. (*)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama