LABIL: Firman Abdul Kholik (foto: PBSI) |
Firman masih berkelana dari turnamen ke turnamen di level bawah. Padahal, semula, di antara para penghuni baru Pelatnas Cipayung tiga tahun lalu, lelaki asal Jawa Barat tersebut paling menjanjikan.
Dia yang kali pertama merasakan manisnya juara dan menembus final turnamen grand prix gold. Sayang, setelah itu, pebulu tangkis tunggal putra dengan tangan kiri (kidal) tersebut terus meredup.
Kekalahan demi kekalahan di berbagai turnamen terus dialami. Bahkan, dalam terakhir yang diikuti, Taiwan Open Grand Prix Gold 2016, Firman langsung pulang.
Di babak I, dia harus mengakui ketangguhan Iskandar Zulkarnain dari Malaysia dengan dua game langsung 19-21, 11-21 Ini menjadi kekalahan kedua Firman dari unggulan ke-13 di Taiwan Open 2016 tersebut.
Sebelumnya, lelaki 19 tahun tersebut menyerah di Austria Open 2015. Ketika itu, Firman kalah juga dengan straight game 17-21, 9-21.
Kekalahan Firman ini juga dialami rekan-rekannya, Muhammad Bayu Pangisthu dan Fikri Ihsandi Hadmadi. Bayu, sapaan karib Muhammad Bayu Pangisthu, menyerah 12-21, 9-21 kepada Tzu Wei Wang, unggulan ke-16 dari Taiwan. Sementara Fikri takluk juga kalah oleh pebulu tangkis tuan rumah lainnya, Chou Tien Chen, dengan 12-21, 8-21. (*)