Pengurus PBSI memberikan pengarahan di GOR Djarum Kudus |
Apa saja? Pertama, Hendra Setiawan berpeluang untuk menjadi pebulu tangkis ganda putra Indonesia yang bisa meraih dua medali emas olimpiade. Pada Olimpiade Beijing 2008, dia mempersembahkan satu-satunya medali emas untuk Indonesia bersama Markis Kido.
Hendra tak berpartisipasi di Olimpiade London 2012. Tapi,kini bersama Mohammad Ahsan, dia menjadi salah satu pasangan ganda putra yang paling ditakuti di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Menduduki peringkat dua dunia, Hendra dan Ahsan punya kans untuk memboyong emas.
Selain itu, mski punya catatan cemerlang di pentas bulu tangkis internasional, namun sektor ganda campuran yang dipimpin Richard Mainaky, belum pernah mengamankan medali emas olimpiade. Tri Kusharjanto/Minarti Timur mendapat medali perak setelah terhenti di final Olimpiade Sydney 2000.
Delapan tahun kemudian, Nova Widianto/Liliyana Natsir juga belum berhasil menggondol emas setelah ditaklukkan di final Olimpiade Beijing 2008 oleh wakil Korea, Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung.
Rekor ketiga diharapkan dapat terpecahkan oleh pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Selama bulu tangkis dimainkan di olimpiade pada Olimpiade 1992 di Barcelona, sektor ganda putri belum berhasil meraih medali sama sekali.
“Ganda putri memang belum pernah meraih medali olimpiade, ini jadi motivasi tersendiri buat kami. Tekad kami ingin meraih medali pertama ganda putri di olimpiade, ,” jelas Eng Hian, Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI.
Medali emas Asian Games Incheon 2014 menunjukkan kekuatan Greysia/Nitya seimbang dengan lawan-lawan mereka yang lebih dijagokan. (*)