SONY Dwi Kuncoro tak akan lupa dengan sosok Wong Choong Hann. Pebulu tangkis Malaysia tersebut pernah menjadi batu sandungannya di awal era 2000-an.
Tak bisa dipungkiri, Sony yang tengah membangun karir internasional, harus berhadapan dengan wakil negeri jiran yang sudah berusia matang. ''Awalnya, saya sering kalah. Tapi, lama kelamaan, gantian saya yang sering mengalahkan dia,'' kata Sony.
Ya, di akhir dekade 1990-an dan awal 2000-an, Chong Hann memang menakutkan. Dia mampu mengharumkan nama Malaysia di berbagai ajang internasional.
Pada 1998, Chong Hann mampu meraih emas di Pesta Olahraga Persemakmuran (Commonwealth Games) di nomor tunggal putra dan beregu putra. Pada tahun yang sama, lelaki kelahiran 17 Februari 1977 tersebut membawa Malaysia menembus final Piala Thomas sebelum ditaklukan Tiongkok.
Puncaknya pada 2003, dia menjadi pebulu tangkis Malaysia yang mampu menduduki peringkat satu dunia. Bahkan, pada Kejuaraan Dunia 2003, Chong Hann mampu menembus babak final. Sayang, langkahnya dihentikan andalan Tiongkok ketika itu, Xia Xuanze.
''Di Olimpiade Athena 2004, saya tak bertemu dia. Chong Hann dikalahkan Taufik (Hidayat, yang akhirnya meraih emas),'' kenang Sony.
Tapi kini, Chong Hann sudah memutuskan pensiun. Tapi, Sony masih kuat di atas lapangan dan berlaga di berbagai ajang internasional.
Reuni keduanya pun terjadi di GOR Sudirman, Surabaya, akhie Juli 2016. Ini disebabkan keduanya sama-sama menjadi pemandu pencarian bakat bulu tangkis, KEM Badminton.
''Sekarang, kami sama-sama mempunyai tugas yang sama. Memilih atlet untuk bisa masuk camp di Kuala Lumpur,'' ucap Sony sampai memegang bahu Choong Hann. (*)
Reuni di GOR Sudirman
Tag: