PENGALAMAN MINIM: Dinar Dyah Ayustine (foto;BWF) |
Hanya, ajang yang diikuti bukan turnamen level tinggi sekelas super series atau super series premier. Dinar Diah Ayustine diterjunkan ke berbagai event grand prix.
Setelah pekan lalu berlaga di Thailand Open di Bangkok, pekan ini merema unjuk kebolehan dalam Taiwan Masters. Levelnya pun lebih di bawah yakni grand prix.
Di Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, capaian tertinggi di raih Dinar. Pebulu tangkis yang direkrut dari Djarum Kudus tersebut mampu menembus babak perempat final. Dia lolos usai mengalahkan rekannya sendiri, Ruselli Hartawan.
Di Taiwan Masters, Dinar dan Ruselli kembali turun ke lapangan. Ikut berlaga juga Hana Ramadhini. Satu tunggal putri lainnya, Gregoria Mariska tak bisa ikut ambil bagian. Dia tengah dipersiapkan ke Kejuaraan Dunia Junior 2016.
Di Taiwan, Dinar diunggulkan di posisi kedelapan. Dalam laga perdana, perempuan asal Karanganyar, Jawa Tengah, tersebut bakal ditantang Chua Hui dari Singapura. Sementara, Ruselli berjumpa dengan Tsang Wing Chiu (Hongkong) dan Hana, yang ditempatkan sebagai unggulan keenam, ditantang wakil tuan rumah Ling Fang Hu.
Di antara empat nomor lainnya, tunggal putra, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran, nomor tunggal putri selalu dapat sorotan. Kegagalan selalu mengiringi dalam setiap ajang.
Ini jauh di era 1990-an. Saat itu, kekuatan merah putih disegani. Dengan Susi Susanti dan Mia Audina sebagai motor, Indonesia sukses meraih juara di Piala Uber yang merupakan lambang supremasi beregu putri. (*)