Praveen Jordan/Debby Susanto |
Ini artinya, Praveen/Debby harus bisa mengulangi capaian tahun lalu. Pada 2016, pasangan yang sama-sama berasal dari klub yang sama, Djarum Kudus, tersebut menjadi juara usai mengalahkan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, Denmark, dengan 21-12 dan 21-17.
Latihan intensif pun sudah dijalani keduanya. Praveen/Debby terus digembleng dari sisi fisik dan teknik agar bisa tampil gemilang di Barclaycard Arena, Birmingham.
Dari sektor ganda campuran, Praveen/Debby datang tak sendiri ke turnamen bulu tangkis tertua di dunia ini. Ada juga sang juara Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, serta Hafiz Faisal/Shela Devi Aulia dan Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti.
“Untuk target saya lebih menekankan kepada Jordan/Debby. Sementara Tontowi/Liliyana, setelah Olimpiade kemarin, saya tidak memberikan terlalu banyak tekanan. Target Tontowi/Liliyana saat ini adalah Kejuaraan Dunia dan Asian Games,” kata Richard Mainaky, pelatih nomor ganda campuran.
Tontowi sempat kena gejala tipus dan Liliyana dalam masa pemulihan usai cedera. Tapi secara umum Tontowi/Liliyana, ungkap Richard, sudah cukup siap untuk bertanding.
“Sementara untuk Hafiz/Shela dan Ronald/Melati, saya ingin melihat sejauh mana mereka bisa mengatasi pertandingan di lapangan dengan pemain-pemain bagus. Daya juangnya seperti apa. Mereka harus bisa menunjukkan kemampuan terbaik,” tambah Richardi.
All England Open 2016 akan berlangsung pada 7-12 Maret 2017 di Barclaycard Arena, Birmingham.(*)