Mulyo Handoyo (foto: indiaexpress) |
Lelaki dengan nama lengkap Pullela Gopichand tersebut adalah juara tunggal putra All England 2001. Ini sekaligus menyamai prestasi legenda bulu tangkis India Prakash Padukone yang melakukannya pada 1980.
Kini, Gopichand menduduki jabatan sebagai pelatih kepala tim nasional India. Jadi, tak heran kalau dia mendampingi Sindhu.
Namun, ada sosok lain berada di sampingnya saat Sindhu tampil di final melawan Carolina Marin (Spanyol) di New Delhi pada Minggu (2/4/2017) waktu setempat.
Siapa? Dia sudah tak asing dengan publik bulu tangkis Indonesia. Ya, sosok itu adalah Mulyo Handoyo.
''Benar, yang mendampingi Sindhu main di final adalah Mulyo,'' ujar Sekjen PP PBSI Ahmad Budiharto.
Selama ini, dia dikenal sebagai pelatih yang identik dengan legenda bulu tangkis Indonesia Taufik Hidayat. Di tangannya, Taufik, yang kini sudah pensiun, mampu meraih prestasi hebat. Yakni emas Asian Games 2002, Olimpiade 2004, dan juara dunia 2005.
Bahkan,Taufik menganggap sosok kelahiran Pati, Jawa Tengah,8 Maret 1960 tersebut sebagai pelatih abadinya. Namun, usai Taufik pensiun, Mulyo ikut terpental dari Pelatnas Cipayung. Tahun lalu, Mulyo masih tercatat menangani PMS Solo.
''Iya dia menjadi pelatih PMS sebelum ke India,'' ungkap Budi, sapaan karib Ahmad Budiharto. (*)