Jonatan Christie akan menantang Lin Dan (foto: PBSI) |
''Saya merasa terberkati sekali, rasanya tadi saya tidak sekuat itu. Saya bukan Lee Chong Wei yang ketinggalan jauh bisa nyusul. Saya bukan Lin Dan yang ketinggalan 19-20 bisa balikin keadaan. Suatu hari nanti saya berharap seperti mereka, mungkin saja pencapaiannya sama, tetapi karakternya pasti berbeda,'' ujar Jonatan usai pertandingan seperti dikutip media PBSI.
Trauma di game pertama, ungkapnya, masih membayangi. Saat itu, dia kalah dari Cho Tien Chen dari Taiwan dengan 21-23. Padahal, Jonatan sudah leading jauh 19-13.
Meskipun kekalahan di game pertama, diakui Jonatan, sangat menyakitkan, namun pebulu tangkis asal klub Tangkas ini tak mau terpengaruh di game kedua. Usahanya berhasil, Chou tak dapat berbuat banyak.
''Jujur saja saya sempat down karena 19-13 dan kesusul. Dia bisa begitu karena dia berani, main di depan net, tembak, begitu terus. Jadi tadi saya mengatasinya dengan lebih berani dari dia. Saya anggap ini laga final, mati-matian saja,'' tambah Jonatan.
Tien Chen, ungkapnya, merupakan pebulu tangkis dengan tipe menyerang. Jonatan melihatnya saat pertandingannya final India Open 2017 melawan Viktor Axelsen. '
'Mainnya cepat sekali. Walaupun saya sudah dua kali menang dari dia, namun dari awal saya sudah mewaspadai dia karena grafik penampilannya sedang bagus,'' jelas Jonatan.
Di perempat final, pebulu tangkis ranking 22 dunia tersebut akan menantang legenda hidup asal Tiongkok Lin Dan. Dia menembus perempat final usai memetik kemenangan mudah 21-18, 21-13 atas Tanongak Saensomboonsok. Sepanjang karirnya, Jonatan belum pernah bertemu dengan Lin Dan. (*)