Lukhi Apri Nugroho/Ririn Amelia di final ganda campuran |
Di atas kertas, sebenarnya Gregoria jauh diunggulkan. Ranking dunia yang dimiliki pebulu tangkis tunggal putra gemblengan Pelatnas Cipayung tersebut berperingkat 82 dunia. Sedangkan wakil negeri jiran tersebut hanya berada di ranking 248 dunia.
Selain itu, Selvaduray juga belum pernah merasakan naik ke podium terhormat. Beda denga Gregoria.
Atlet yang baru saja membawa Mutiara Bandung juara Superliga Bulu Tangkis Indonesia (SBI) 2017 tersebut pernah menjadi pemenang di BTY Junior International Challenge.
Bahkan, di Gregoria pernah merasakan final di turnamen yang levelnya lebih tinggi, India Grand Prix Gold 2017. Hanya, dia dihentikan pebulu tangkis andalan India PV Sindhu.
Kegagalannya menjadi juara di Victor International Series 2017 membuat Indonesia harus puas dengan dua gelar di ajang berhadiah total USD 10 ribu tersebut. Kebetulan, dua gelar itu diraih karena terjadi All Indonesian Finals.
Di tunggal putra, unggulan kedua Shesar Hiren Rustavito naik ke podium juara karena rekannya satu klub, Djarum Kudus, Dionysius Hayom Rumbaka, mengundurkan diri saat kedudukan 11-4 di game pertama final tunggal putra. Sedangkan di ganda putra, Ade Yusuf/Wahyu Nayaka mengalahkan rekannya di Pelatnas Cipayung Kenas Adi/Moh Reza Pahlevi dengan 21-18, 16-21, 21-19.
Di dua nomor lain, ganda putri dan ganda campuran, wakil merah putih menyerah kepada lawan-lawannya. Dian Fitriani/Nadya Melati, yang diunggulkan di posisi kedua, kalah tiga game 16-21, 21-16, 19-21 kepada Soong Fie Cho/Tee Ji Ying (Malaysia).
Sementara di ganda campuran, Lukhi Apri Nugroho/Ririn Amelia, unggulan ketiga, dipermalukan pasangan nonunggulan Ou Xuanyi/Lin Liu (Tiongkok) 20-22, 11-21. (*)