Luluk (belakang tengah) saat di GOR Sakura Surabaya |
--
BELASAN pebulu tangkis tengah berlatih di GOR Sakura, Ketintang, Surabaya, pada Sabtu malam (5/8/2017). Mereka kompak mengenakan kaos hitam.
Posisinya saling berhadapan karena tengah berlatih pukulan. Tapi tiba-tiba, sebuah tepukan dari pelatih Irwansyah menghentikan latihan tersebut.
Ternyata, dihentikannya latihan itu karena hadirnya seorang lelaki. Tamu itu masuk dengan didampingi Direktur Utama Sakura Sport Management Ade Dharma.
Dia memakai kaos dan bercelana training merah. Tak lama berselang, para pebulu tangkis yang usianya masih belasan tersebut langsung menghampiri dan menyalami.
Ternyata, tamu itu bukan sembarang tamu. Dia merupakan salah pebulu tangkis terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Siapa? Luluk Hadiyanto.
Dia pernah menjadi pebulu tangkis nomor satu dunia pada 2003-2004.Lelaki yang pernah menjadi unggulan teratas di Olimpiade Athena 2004. Berbagai juara ajang internasional pun pernah dijuarai, salah satunya Indonesia Open pada 2004.Saat itu, dia berpasangan dengan Alvent Yulianto.
''Saya senang kalau diundang untuk berbagai ilmu. Apalagi, di Sakura banyak pebulu tangkis muda,'' kata lelaki yang kini berusia 38 tahun tersebut.
Dia bisa terkoneksi dengan Sakura karena ajakan teman lamanya. Bersamaan pula Luluk ke Surabaya karena ada tugas audisi klub besar yang tengah mencari bakat-bakat muda.
Untuk itu, usai audisi, dia tak mau berlama-lama di hotel yang disediakan baginya. Luluk hanya mandi dan langsung menuju GOR Sakura.
Dia tak sempat makan. Sehingga, tak mengherankan jika menu nasi bebek plus sambal dan kerupuk, disantapnya habis.
Bagi Luluk, bersentuhan dengan pebulu tangkis muda bukan hal yang asing. Ini karena sekarang dia menangani pebulu tangkis pelajar di SKO Ragunan, Jakarta.
Luluk juga baru saja dipercaya menangani tim pelajar Indonesia dalam Asian School Games (ASG) yang dilaksanakan di Singapura pada Agustus lalu. Hasilnya, satu emas mampu disumbangkan cabang olahraga (cabor) bulu tangkis melalui Nur Yahya Ady Velani. Nah, kebetulan saat berkunjung di Sakura, dia bertemu Yahya, sapaan karib Nur Yahya Ady Velani.
Dia berada di GOR di perumahan elite tersebut karena sejak Juli, pebulu tangkis asal PB Pratama dan kelahiran Solo, Jawa Tengah, tersebut bernaung di Sakura Sport Management. Saat memberikan pengarahan, Luluk pun meminta Yahya maju untuk menceritakan keharuannya mendengarkan keharuan anak asuhnya tersebut mendengarkan lagu Indonesia Raya.
Luluk menguasai bagaimana membangkitkan semangat dan motivasi pebulu tangkis muda usia. Baginya, masalah psikologis tidak boleh dipandang enteng.
Setelah itu, Luluk memberikan materi praktek. Tujuannya, ada terjadi tranfer ilmu darinya kepada pebulu tangkis Sakura. Namun, sebelum itu, dia berdiskusi dengan pelatih Irwansyah tentang program yang akan dilaksanakan. (*)