INDONESIA pernah punya Susy Susanti. Tiongkok juga banyak melahirkan juara dunia tunggal putri. Bahkan, Negeri Panda, julukan Tiongkok, sudah 15 kali melahirkan pemenang dalam kejuaraan bergengsi tersebut.
Hanya, Susy dan pebulu tangkis Tiongkok belum bisa menyaingi Carolina Marin. Kok bisa? Ini karena atlet Spanyol tersebut mampu tiga kali menjadi juara.
Gelar pertama diraih pada 2014, kemudian 2015, dan terakhir tahun ini. Kejuaraan Dunia 2016 tidak dilaksanakan karena bersamaan dengan Olimpiade di Rio de Janeiro, Brasil. Pada 2017, Marin terhenti di babak perempat final.
Pada 2018 atau gelar ketiga diraih setelah mengalahkan P.V. Sindhu dengan dua game langsung 21-19, 21-10 dalam final yang dilaksanakan di Nanjing, Tiongkok, pada Minggu waktu setempat (5/8).
''Saya tidak bisa mendiskripsikan emosi saya sekarang. Saya sangat emosional,'' kata Marin seperti dikutip dari media BWF.
Baginya, juara kali ini diraih dengan tidak mudah. Andalan Negeri Matador, julukan Spanyol, tersebut mempersiapkan diri cukup lama.
''Yang pasti, tanpa kerja tim itu semua akan menjadi tidak mungkin. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada mereka,'' lanjut Marin. (*)
Baru Marin Yang Bisa
Tag: