Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (foto: BWF) |
Capaian itu tak lepas dari hasil France Open. Dalam ajang yang dilaksanakan di Paris pekan lalu, Rankireddy/Shetty mampu menembus babak final.
Memang, keduanya gagal menjadi juara karena dihentikan pasangan Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya. Hanya poin yang diraih Rankireddy/Shetty cukup besar karena France Open masuk dalam kategori turnamen level tinggi yakni World Super Series 750.
Bahkan, poin yang digapai lebih besar dibandingkan ketika mereka menjadi juara Thailand Open pada Agustus lalu. Turnamen di Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, tersebut ''hanya'' BWF World Super Series 500.
Untuk menembus babak final di France Open 2019 bukan langkah yang mudah. Rankireddy/Shetty harus menundukkan pasangan-pasangan tangguh dunia. Salah satunya juara dunia asal Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang dikalahkan 21-18, 18-21, 21-13.
“Perasaan yang bahagia karena kami bisa masuk 10 besar dunia. Memang, sebelumnya, kami juga pernah masuk saat menjadi juara di Thailand,'' ujar Shetty.
Hanya, posisi itu dirasakan selama sepekan saja. Setelah itu, Rankireddy/Shetty kembali terlempar dari 10 besar.
''Tujuan kami sekarang adalah menjaga tetap berada di 10 besar hingga akhir tahun dan masuk lima besar tahun depan,'' ucap Shetty.
Capaian Rankireddy/Shetty menembus 10 besar dunia sudah menjadi rekor bagi India. Selama ini belum ada wakil negara beribukota New Delhi tersebut yang mampu melakukannya.
Dulu Sumeeth Reddy/Manu Attri hanya mampu berada di ranking 17 pada 2016 serta Rupesh Kumar/Sanave Thomas di posisi 13.
Semua pasangan tangguh dunia pernah dikalahkan Rankireddy/Shetty, kecuali Marcus/Kevin dan wakil Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Hanya, mengalahkan Hendra/Ahsan, bagi mereka, sudah sangat bagus. (*)