Sony Dwi Kuncoro (foto: BWF) |
Itu terbukti ketika dia menembus babak final Indonesia International Challenge 2019. Sony harus berhadapan dengan Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, yang masih 20 tahun.
Di final yang dilaksanakan di Magelang, Jawa Tengah, mantan tunggal putra terbaik Indonesia itu pun menyerah. Sony kalah dua game langsung 13-21, 15-21.
Meski gagal juara tapi publik tetap layak memberikan apresiasi kepada tiga kali juara Asia tersebut. Dia masih belum mau meninggalkan dunia bulu tangkis.
Sony masih ingin berjuang hingga dia sudah tak kuat lagi. Hanya dia mungkin susah bersaing untuk level atas.
Selama 2019, Sony tak banyak berlaga di ajang internasional. Dia lebih banyak berlaga di turnamen Asia Tenggara. Bahkan, sebagian besar di Indonesia seperti Indonesia Masters Super 100 dan Indonesia Masters Super 500.
Sejak keluar dari Pelatnas Cipayung empat tahun lalu, Sony sudah jarang berlaga di ajang bergengsi. Hanya, suami Gading Safitri ini pernah membuat kejutan dengan menjadi juara di Singapore Open.
(*)