Indra Bagus Ade Chandra (foto: dok pribadi) |
Indra tetap berada di Eropa. Hanya, dia bukan lagi sebagai atlet.
''Per 2018, saya sudah menjadi pelatih nasional. Sebenarnya sih sudah setahun sebelumnya, hanya saya terganjal administrasi,'' ungkap Indra melalui pesan media sosial.
Karena sudah hampir dua tahun lebih gantung raket, ranking lelaki 32 tahun tersebut tak ada lagi di BWF (Feredasi Bulu Tangkis Dunia). Padahal, sebelumnya, Indra pernah menduduki ranking 65 dunia.
Beberapa ajang pun pernah dijuarainya. Seperti Swedia Open 2010, Italia Internasional 2013, dan Tahiti International 2016. Namun, usia yang terus merambah tua membuat dia tak bisa melawan.
Di Belgia, Indra melatih 9 pebulu tangkis dengan Kota Liege sebagai pusatnya. Sebagai arsitek tim, Indra punya target pribadi.
''Saya ingin membawa pebulu tangkis Belgia lolos ke Olimpiade 2020 dan 2024,'' tegas Indra.
Hanya, dia sudah tak bisa mengandalkan Yuhan Tan. Atlet spesialis tunggal putra tersebut sudah memutuskan pensiun.
''Saya mengandalkan Lianne Tan di tunggal putri dan Maxime Moreels. Dari keduanya, kans besar di tunggal putri,'' ujar lelaki asal Klaten, Jawa Tengah, tersebut.
Saat ini, Lianne, yang juga adik Yuhan, berada di posisi 49 dunia. Sedangkan Maxime masih terperosok di luar 100 besar tepatnya 117. Selama 2019, Lianne sudah meraih gelar juara yakni di Brazil International Challenge.
''Saya realistis saja, yang penting lolos olimpiade. Nggak muluk-muluk,'' tandas Indra. (*)