WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

» »Unlabelled » Tragedi Olahraga Nasional di Depan Mata



PANTANG: Misha Zilberman (foto: misha)

TRAGEDI politik bisa terjadi dalam Kejuaraan Dunia 2013. Ini dikarenakan tunggal putra Indonesia Dionysius Hayom Rumbaka bakal menghadapi wakil Israel Misha Zilberman dalam pertandingan di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, Tiongkok, pada Senin malam waktu setempat (5/8). 
 Di atas kertas, Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka, bakal menang menang. Peringkat pebulu tangkis asal Djarum tersebut jauh lebih unggul karena di posisi 26 dunia sementara Misha hanya di posisi 63.
 Tapi, bisa jadi Hayom bakal kalah WO (walk over). Alasannya, selama ini, Indonesia tak menjalin hubungan dengan Israel. Pertimbangannya karena Isreal merupakan negara zionis yang melakukan invasi ke Palestina. Sampai sekarang pun, negara yang beribukota Tel Aviv tersebut masih menjajal Palestina. 
 Kejadian bertemu Israel pernah terjadi di beberapa ajang. Kali terakhir saat Tim Fed Indonesia bersua dengan mereka pada 2006 pada babak playoff Grup II Dunia. 
 Bagaimana sikap PB Pelti? Mereka memilih tak bertanding meski risikonya harus turun ke Grup I Asia-Ocenia. Sudah selesai? Belum. Indonesia dilarang mengikuti ajang tenis beregu putri tersebut pada 2007.
 Ini masih ditambah beberapa sanksi dari ITF (Federasi Tenis Internasional). Jumlah denda yang harus dibayar Indonesia  dibagi dalam tiga kategori, yaitu sebesar USD 5.000  karena membatalkan keikutsertaannya sehingga melanggar Piala Fed. Regulation nomor 12. Indonesia juga dinyatakan melanggar aturan nomor 13 dan diwajibkan mengganti biaya-biaya yang telah dikeluarkan petugas ITF ke Israel untuk persiapan Piala Fed sebesar USD 6.600. Serta kewajiban mengganti biaya yang telah dikeluarkan tuan rumah yaitu sebesar USD 20.000.
 Sekjen PP PBSI Anton Subowo dan Manajer Tim Indonesia ke Kejuaraan Dunia Rexy Mainaky ketika coba dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat tak memberikan jawaban. Semenara, mantan Sekjen PB PBSI (sebelum berubah menjadi PP PBSI) belum memberikan komentar. Dia hanya mengirimkan layanan pesan singkat tengah mengemudi di luar kota. 
 ‘’Ada apa? Saya nyetir luar kota,’’ tulis Yacob kepada smashyes. (*)  

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama