PENERUS LEGENDA: Rehan Kusharjanto |
REHAN
Naufal Kusharjanto naik ke podium juara di nomor ganda pemula putra. Dalam
final Sirkuit Nasional (Sirnas) Kalimantan Tengah di GOR KONI Palangkaraya pada
Sabtu (8/6), dia berpasangan dengan Haffiz Nur Adila.
Membela bendera Djarum Kudus, mereka akhirnya
memetik kemenangan dua game langsung 21-18, 21-7. Dibandingkan Haffiz, Rehan
lebih mendapat sorotan.
Ini disebabkan di nama belakangnya ada
Kusharjanto. Nama yang mengingatkan pada
sebuah nama pebulu tangkis spesialias ganda terbaik yang pernah dimiliki
Indonesia, Tri Kusharjanto.
‘’Dia memang anak saya. Sekarang, dia membela
Djarum,’’ kata Trikus, sapaan karib Tri Kusharjanto.
Awalnya, dia tak mengharuskan anaknya kini
berusia 14 tahun tersebut mengikuti jejaknya. Hanya, Trikus memang mengenalkan
olahraga bulu tepok tersebut kepada Rehan.
‘’Dia selalu saya ajak kalau latihan di GOR
Djarum Kudus di Jakarta di kawasan Petamburan,’’ ungkap lelaki asal Jogjakarta
itu.
Darah bulu tangkis yang kental membuat bakat
Rehan pun tercium pelatih di Djarum. Lelaki kelahiran Bekasi, Jawa Barat, 28
Februari tersebut akhirnya direkrut salah satu klub bulu tangkis besar di
Indonesia tersebut.
Menariknya, anak tertua Trikus itu juga
bermain di nomor ganda. Dengan prestasi sejak kecil,tak mentup kemungkinan
Rehan akan mengikuti jejak prestasi sang bapak.
Trikus sendiri termasuk salah satu pebulu
tangkis yang sudah sering mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional.
Bersama Minarti Timur, mereka mampu meraih perak dalam Olimpiade 2000 di
Sydney, Australia. Dia juga dua kali menjadi juara Asia di nomor ganda putra.
Pada 2001 bersama Bambang Supriyanto dan 2004 bersama Sigit Budiarto.
Pada 2002, Trikus menjadi
pahlawan bagi Indonesia saat merebut Piala Thomas. (*)