CAPAIAN: Bellaetrix Manuputty (foto:djarum) |
ADA yang 'aneh' di Singapura Super Series 2015. Tiga tunggal putri Indonesia bertengger di babak kedua turnamen berhadiah total USD 300 ribu tersebut.
Kok aneh? Ya, ini tak lazim. Biasanya, di babak kedua nyaris tak pernah ada srikandi merah putih yang mampu menembus babak kedua turnamen level super series. Apalagi, super series premier.
Tapi di Negeri Singa, julukan Singapura, lain. Yang lolos ke babak kedua bukan hanya satu tapi tiga. Mereka adalah Maria Febe Kusumastuti, Lindaweni Fanetri, dan Bellaetrix Manuputty.Mereka mampu menang atas lawan-lawannya di babak I Singapura Super Series 2015 yang dilaksanakan pada Rabu waktu setempat (8/4/2015) di Singapore Indoor Stadium (SIS).
Febe, sapaan karib Maria Febe Kusmastuti, dipaksa tampil tiga game 19-21,21-5,21-10 untuk menghentikan perlawanan wakil Jerman Karin Schnaase. Perempuan binaan Djarum Kudus tersebut tampil di babak utama menggantikan unggulan pertama Saina Nehwal asal India.
Di babak kedua, Febe bersua dengan Line Kjaersfeldt. Pebulu tangkis Denmark ini di babak pertama melibas PC Thulasi dari India dengan 21-16, 21-14. Bagi kedua pebulu tangkis, ini menjadi pertemuan perdana.
Hanya, dari sisi ranking, wakil merah putih masih kalah. Febe ada di posisi 46 sedangkan lawannya sembilan setrip lebih bagus.
Dalam laga lain, Lindaweni juga memeras keringat dalam tiga game 9-21, 21-13, 21-13 sebelum menyudahi perlawanan Minatsu Mitani asal Jepang. Tapi, di babak kedua, tunggal putri nomor satu dunia tersebut berhadapa dengan lawan berat, juara dunia 2013 asal Thailand Ratchanok Intanon.
Lindaweni sudah dua kali bertemu. Hasilnya, dia tak pernah menang.
Sementara, Bella, sapaan Bellaetrix Manuputty, melibas Yui Hashimoto dari Jepang dengan rubber game 21-17, 12-21, 21-18. Sun Yu dari Tiongkok menjadi lawan yang harus disingkirkannya.Dengan ranking 69, susah bagi Bella untuk mengalahkan Sun Yu yang kini ada di posisi 15. (*)