Lin Dan saat berlaga di Malaysia Open.(foto:badzine) |
PUASA dahaga selama sepuluh bulan bukan waktu yang singkat. Apalagi, itu dialami oleh pebulu tangkis tunggal putra sekelas Lin Dan. Lelaki ini sudah mengoleksi lima gelar juara dunia dan dua emas olimpiade.
Ya, sejak menjuarai Grand Prix Gold 2014, kegagalan demi kegagalan menimpa lelaki 33 tahun tersebut. Di Taipei, host Taiwan Grand Prix Gold, dia mengalahkan sesame pebulu tangkis Tiongkok Wang Zhengming dengan dua game langsung 21-19, 21-14.
Padahal, usai dari Taiwan, kans menjadi juara sangat terbuka. Dua kali, Lin Dan mampu menembus babak final yakni di kandangnya sendiri, Tiongkok Super Series Premier 2014 dan Malaysia Super Series Premier 2015.
Hanya di kandang sendri, suami mantan ratu bulu tangkis Xie Xingfang tersebut secara mengejutkan dipermalulan Kidambi Srikanth dari India dengan straight game 21-19, 21-17. Sementara di Malaysia Super Series 2015, dia disikat rekan senegaranya sendiri yang diunggulkan di posisi teratas Chen Long dengan rubber game 22-20, 13-21, 11-21.
Kini, harapan menembus final dan membuka jalan juara terbentang. Lin Dan, yang kini menduduki peringkat ketiga dunia, mampu menembus Kejuaraan Asia 2015. Tahun lalu, dia merupakan juara.
Dalam pertandingan perempat final yang dilaksanakan di kandangnya sendiri, Wuhan, dia menang dua game langsung 21-17, 21-13 atas Sho Sasaki dari Jepang. Di semifinal yang dilaksanakan Sabtu waktu setempat, Lin Dan akan dijajal juniornya, Wang Zhengming. Dia lolos ke semifinal usai menumbangkan unggulan keempat Shon wan-ho dari Korea Selatan dengan straight game 21-14, 21-19.
Dalam lima kali pertemuan, Lin Dan tak pernah kalah oleh Zheng Ming yang kini duduk di posisi sembilan dunia tersebut. Pertemuan di Taipe, merupakan duel kali terakhir mereka berjumpa.
Semifinal tunggal putra lainnya mempertemukan juga mempertemukan sesama jagoan tuan rumah. Unggulan teratas Chen Long berhadapan dengan Tian Houwei. (*)