Sony Dwi Kuncoro |
Dalam pertandingan babak III yang dilaksanakan di Bangkok pada Jumat waktu setempat, Sony menang dua game langsung 21-15, 21-11. Ini membuatnya unggul 2-1 sepanjang pertemuannya dengan Hu Yun.
Bagi Sony, Hu Yun juga bukan wajah yang asing. Keduanya pernah sama-sama membela Suryanaga, Surabaya, di ajang Superliga Bulu Tangkis Indonesia 2013.
Selain itu, bagi Sony, pencapaian hinggga perempat final, menjadi langkah terjauh dalam turnamen bergengsi yang diikutinya sejak keluar dari Pelatnas Cipayung. Memang, pada awal Agustus lalu, bapak dua putri tersebut mampu menjadi juara di Indonesia International.
Bukan bermaksud meremehkan jerih payah Sony, turnamen tersebut levelnya challenge. Pesertanya pun pebulu tangkis yang rankingnya banyak di luar 100 besar.Hanya, kemenangan dalam turnamen berhadiah total USD 20 ribu tersebut sangat membantu kepercayaan diri Sony.
Nah, jalan menembus semifinal Thailand Grand Prix Gold 2015 pun terbuka lebar. Dia akan berjumpa dengan mantan rekannya di Pelatnas Cipayung, Dionysius Hayom Rumbaka. Lelaki yang kini kembali membela bendera Djarum Kudus tersebut lolos ke perempat final usai menang dua game langsung 21-15, 21-15 atas Kazumasa Sakai (Jepang).
Keduanya sudah dua kali bertemu. Hasilnya, Sony dan Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka, saling mengalahkan.
Sony, peraih perunggu di Olimpiade Athena 2004, menang di Indonesia Grand Prix Gold 2012. Namun, dia kalah di Prancis Super Series 2013.
''Saya siap saja. Kondisi dan mental disiapin,'' tulis Sony dalam pesan singkatnya.
Di nomo tunggal putra, Indonesia juga menempatkan Ihsan Maulana Mustofa di perempat final Thailand Grand Prix Gold 2015.Dia akan menantang unggulan teratas Son Wan-ho dari Korea Selatan. (*)