LEWAT:Penampilan Tontowi/Liliyana (Foto:PBSI) |
Indikasinya terlihat dalam Thailand Grand Prix Gold 2016 pada Februari lalu. Dalam ajang level III turnamen BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) tersebut, Tontowi/Liliyana langsung tersungkur dalam penampilan perdana. Padahal, keduanya menduduki unggulan teratas ajang berhadiah total USD 120 ribu tersebut.
Tentu, hasil tersebut membuat kegamangan bagi Tontowi/Liliyana menuju All England. Apalagi,event tersebut diikuti para pasangan ganda campuran terkuat di dunia.
Untung,trauma di Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, terkubur. Di babak I All England 2016 yang dilaksanakan di Birmingham, Inggris, pada Rabu waktu setempat, Tontowi/Liliyana menang dua game langsung 21-15, 21-16 atas pasangan Taiwan Lee Yang/Chen Hsieh Pei. Pertandingan tersebut memakan waktu selama 30 menit penuh
“Hari ini kami tampil belum terlalu maksimal. Belum terlalu in, mungkin juga masih penyesuaian karena udaranya jauh lebih dingin. Kami harus lebih siap, karena lawan Taiwan barusan kalau lengah juga bisa bahaya,” kata Liliyana usai bertanding seperti dikutip situs PBSI.
Selanjutnya di babak dua, Tontowi/Liliyana akan berhadapan dengan pasangan Indonesia lainnya, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja. Keduanya tercatat belum pernah berhadapan di lapangan pertandingan. Pasangan muda itu di babak I menekuk wakil Taiwan lainnya, Liao Min Chun/Chen Hsiao Huan, dengan rubber game 14-21, 21-17, 21-15.
Hasil lain dari sektor ganda campuran, pasangan merah putih lainnya Praveen Jordan/Debby Susanto, yang diunggulkan di posisi kedelapan, meluat Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa Neo (Singapura) 21-14, 21-17.
Sayang, Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti menyerah kepada pasangan tuan rumah Chris Adcock/Gabrielle Adcock dengan 22-24, 12-21. (*)