DI RUMAH: Riky Widianto/Richi Dili tak berangkat (foto;PBSI) |
Sayang, hasilnya selalu tak sesuai harapan. Riky/Richi selalu kandas di babak pertama dalam turnamen paling bergengsi di dunia tersebut. Dalam debutnya, mereka dikalahkan wakil Korea Selatan Shin Baek-choel/JangYe-na 15-21, 14-21.
Setahun kemudian, pada 2014, giliran Lu Kai/Huang Yaqiong yang melibas Riky/Richi dengan 21-14, 21-14. Sementara, tahun lalu, pasangan gemblengan Pelatnas Cipayung tersebut tumbang di tangan Kenichi Hayakawa/Misaki Matsutomo (Jepang) 11-21, 9-21.
Kekalahan di 2015 tersebut terasa menyakitkan. Ini disebabkan Riky/Richi menempati unggulan kedelapan.
Sayang, tahun ini, mereka tak bisa lagi berlaga dalam All England. Alasannya, keduanya tak dikirim oleh PP PBSI untuk berlaga dalam turnamen yang masuk dalam kategori super series premier.
''Saya nggak diberangkatkan ke All England,'' tulis Riky dalam pesan di media sosial.
Meski, tambahnya, secara ranking, dia bersama Richi masih bisa berlaga dalam turnamen yang dilaksanakan di Birmingham, Inggris, pada 8-13 Maret tersebut. Saat batas akhir penutupan turnamen, Riky/Richi masih berada di pusaran 20 besar dunia.
Penampilan Riky/Richi memang tengah dalam sorotan. Keduanya sering tumbang di babak awal dan oleh lawan yang secara ranking dan kualitas masih di bawah mereka.
Di 2016, mereka baru sekali tampil yakni di Thailand Grand Prix Gold. Hasilnya pun kembali mengecewakan.
Keduanya kalah di babak pertama oleh pasangan gaek tuan rumah Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam. (*)