GANTI BIDIKAN: Praveen Jordan/Debby Susanto |
Apresiasi itu menyusul sukses Praveen/Debby menjadi juara di turnamen paling bergengsi di dunia, All England. Mereka menjadi pemenang nomor ganda campuran usai menundukkan wakil Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dengan dua game langsung 21-12, 21-17 dalam pertandingan final yang dilaksanakan di Birmingham,Inggris, pada Minggu waktu setempat (13/3/2016).
"Kami bangga sekali bisa jadi juara di All England, apalagi ini kejuaraan tertua di bulutangkis. Siapa. Kami mengucap syukur atas gelar ini," tutur Praveen seperti dikutip media PBSI.
Dia tak lupa mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan. Lelaki yang juga biasa disapa Ucok tersebut hasil tersebut seperti mimpi yang jadi kenyataan.
Apalagi, awalnya,Praveen/Debby tak masuk hitungan juara. Meski, keduanya ada dalam daftar unggulan kedelapan.
Pasangan seniornya, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, yang lebih digadang-gadang menjadi pemenang. Sekaligus akan menjadi gelar keempatnya setelah meraih hasil manis pada 2012, 2013, dan 2014.
Sayang, langkah Tantowi/Liliyana jeblok. Keduanya tersandung di babak perempat final oleh wakil tuan rumah, pasangan suami istri Chris Adcock/Gabrielle Adcock.
Praveen/Debby tak bisa lama-lama merayakan euforia kemenangan di All England 2016. Rencana,
Praveen/Debby rencananya bakal langsung kembali ke Pelatnas Cipayung untuk mengikuti latihan. Mereka akan kembali bersiap menuju turnamen selanjutnya yaitu India Open Super Series 2016. (*)