Sony sudah lama tak berjumpa Lin Dan (foto;PBSI) |
Ini menjadi kemenangan perdana Sony. Setelah sebelumnya, dia tak pernah menang dalam tiga kali perjumpaan yakni di Makau Open 2011, Tiongkok Open 2012, dan All England 2014.
Bahkan, kekalahan keempat sudah nyaris terjadi. Di game pertama, Sony menyerah 16-21. Tapi, di dua game berikut, bapak dua anak tersebut belajar banyak dan mampu membalikkan keadaan.
Lolos hingga ke babak semifinal Singapura Super Series bukan hal mudah sekarang bagi Sony.; Capaian ini perlu mendapat apresiasi.
Apalagi, dalam turnamen yang menyediakan hadiah total USD 350 ribu tersebut dia merangkak dari babak kualifikasi. Melangkah hingga menembus semifinal turnamen level tinggi sudah lama tak dirasakan Sony.
Kali terakhir, arek Suroboyo tersebut melakukannya di Hongkong Super Series 2013. Di event itu, Sony melangkah hingga babak final sebelum dihentikan Lee Chong Wei dari Malaysia.
Untuk menembus final kembali di Singapura Super Series 2016 juga bukan hal mudah baginya. Sony akan menantang lima kali juara dunia asal Tiongkok Lin Dan. Dia meraih tiket semifinal usai mengalahkan wakil Indonesia lainnya, Tommy Sugiarto, dengan dua game langsung 21-18, 21-14. Di Negeri Singa, julukan Singapura, Lin Dan diunggulkan di posisi kedua.
''Saya sudah lama tak bertemu dengan Lin Dan,'' ungkap Sony melalui pesan singkat.
Hanya, dia punya modal bagus untuk menghadapi Super Dan, julukan Lin Dan. Dalam pertemuan terakhir di Thailand Open 2012. Saat itu, Sony unggul 21-17, 21-16.
Hanya, sekarang kondisinya beda. Ranking Lin Dan jauh di atasnya.
Suami mantan ratu bulu tangkis dunia Xie Xingfang tersebut ada di posisi keempat. Sedangkan Sony terdampar di 56.
'Saya bonek aja melawan Lin Dan,'' jelasnya.
Bonek merupakan kependekan dari bondo nekat alias modal nekat yang biasanya melekat dengan warga Surabaya, (*)