WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Lebih Baik bukan buat Lin Dan

RIVAL: Chong Wei (kanan) menyalami Lin Dan (foto: badmintonlink)

FASILITAS wild card sudah dikantongi Lin Dan. Pebulu tangkis Tiongkok tersebut pun punya kans mempertahankan gelar juara dunia tunggal putra.
 Padahal,kalau dari peringkat terakhir per 25 April sebagai batasan syarat lolos ke Kejuaraan Dunia, Lin Dan tak bisa berlaga dalam event yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiogkok, 5-11 Agustus 2013 tersebut. Peringkat pebulu tangkis berusia 29 tahun tersebut ada di kisaran 40.
 Ini membuat tuan rumah mengirimkan empat wakilnya. Selain Lin Dan ada Du Pengyu, Chen Long, dan Wang Zhengming. Hanya, ketiganya bisa lolos  karena berada di kisaran 10 besar dunia. Ya, sesuai regulasi,sebuah negara bisa mengirim empat wakil punya wakil di 24 besar.
 Kontan saja, lolos dengan fasilitas wild card kepada juara dunia lima kali serta dua kali peraih emas olimpiade tersebut memantik kecewa dari berbagai pihak. Termasuk salah satunya pebulu tangkis peringkat pertama dunia yang juga rival abadi Lin Dan, Lee Chong Wei asal Malaysia.
 Dia menganggap keputusan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) tersebut bertindak kurang fair.’’Mengapa BWF bisa memberikan satu slot lagi kepada Tiongkok? Padahal, mereka sudah punya tiga wakil,’’ kata Chong Wei seperti dikutip media Malaysia.
 Sebenarnya, dia berharap agar jatah wild card tersebut diberikan kepada negara yang tak punya wakil dalam Kejuaraan Dunia 2013. Apalagi, bukan hal yang mudah untuk bisa berlaga di event tahunan tersebut.
‘’Seorang pebulu tangkis bersantai selama delapan bulan tapi masih bisa tampil dalam Kejuaraan Dunia.Sementara yang lainnya harus bekerja keras untuk bisa menembus event tersebut,’’ tegas Chong Wei.
 Lin Dan, tambah dia, juga melakukan aksi walkover beberapa kali dalam turnamen. Tapi, sekarang, dia malah dapat apresiasi.
 ‘’Saya tidak tahu harus mengatakan apa tentang peraturan BWF. Kalau begini, saya lebih baik menunggu wild card dari pada melakukan babak kualifikasi,’’ tegas Chong Wei.
 Dia pun membantah bahwa sikapnya ini karena dia takut bersua dengan Lin Dan. Meski, dia sering terjegal oleh suami dari mantan ratu bulu tangkis dunia Xie Xingfang tersebut. (*)

Lee Chong Wei v Lin Dan 9-21 (5 Pertemuan Terakhir)
Olimpiade 2012: 21-15, 10-21, 19-21
All England 2012: 19-21, 2-6 (ret)
Korea Terbuka 2012: 12-21, 21-18,21-14
Tiongkok Terbuka 2012: 21-19,12-21, 11-21
Hongkong Terbuka 2011: 16-21,14-21

Suryanaga Dobrak Dominasi Klub Besar

TERATAS: Lindaweni (foto: badminton)

SURYANAGA memang tak sebesar Djarum, Tangkas, ataupun Jaya Raya. Ketiga klub tersebut telah melahirkan banyak pebulu tangkis top dunia.
 Namun, saat ini, Suryanaga boleh menepuk dada. Ini dikarenakan klub asal Surabaya tersebut mampu memecahkan dominasi klub-klub besar tersebut,
 Buktinya, dalam peringkat PBSI terbaru per 6 Mei lalu, pebulu tangkis Suryanaga menguasi tiga nomor yakni tunggal putra, tungga putrid, dan ganda putra. Di nomor tunggal putra, Sony Dwi Kuncoro belum tergoyahkan di posisi teratas. Dia jauh unggul atas rival terdekatnya, Simon Santoso.
 Bahkan, posisi ini bisa jadi dipegang arek Suroboyo tersebut dalam waktu yang lama. Meski, saat ini,dia absen dalam berbagai turnamen karena dalam pemulihan cedera.
 Sementara di tunggal putri, makin moncernya Lindaweni Fanetri mengantarkannya ke puncak. Wajar kalau sekarang,dia pun diandalkan Indonesia di berbagai turnamen, termasuk di Piala Sudirman pada 19-26 Mei mendatang. Untuk ganda putra, sebenarnya hanya Rian Agung Saputra yang berasal dari Suryanaga, sedangkan pasangannya, Angga Saputra, berasal dari Jaya Raya.
 ‘’Tapi, ini sudah capaian yang luar biasa. Sebagai klub kecil, pebulu tangkis Suryanaga mampu mengalahkan pebulu tangkis dari klub-klub besar di Indonesia,’’ kata Ketua Harian PB Suryanaga Wijanarno Adi Mulya kepada smashyes.
 Peringkat PBSI sendiri diambil dari semua turnamen yang masuk kalender PB PBSI dan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia).

Peringkat PBSI per 6 Mei 2013 (3 BESAR)

TUNGGAL PUTRA:
1. Sony Dwi Kuncoro  (Suryanaga)             61.810
2. Simon Santoso (Tangkas)             53.433,05
3.Dionysius Hayom Rumbaka (Djarum)     46.993,65

TUNGGAL PUTRI:
1.Lindaweni Fanetri (Surayanaga)            45.084,22
2.Adriyanti Firdasari (Jaya Raya)            37.625,65
3.Aprillia Yuswandari (Semen Gresik)     34.700

GANDA PUTRA;
1.Angga Pratama/Rian Agung (Jaya Raya/Suryanaga) 45.340
2. M. Ahsan/Hendra Setiawan (Djarum/Jaya Raya) 44.570
3.Hendra AG/Yonathan Suryatama (SGS/Djarum) 36.750

GANDA PUTRI;
1.Pia Zebadiah/Rizky Amelia (Jaya Raya)         49.390
2.Anneke Feinya/Nitya Krishinda (Jaya Raya)         41.637,579
3.Tiara Rosalia/Gebby Ristiyani (Mutiara/Ragunan)         38.500

GANDA CAMPURAN;
1.Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Djarum/Tangkas)        68.790
2.Markis Kido/Pia Zebadiah (Jaya Raya)        51.770
3.M. Rijal/Debby Susanto (Djarum)                48.330

Akhirnya Tembus 100 Besar


TARGET pasangan Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana adalah menembus 100 besar dunia. Asa tersebut diharapkan bisa terealisasi setelah pulang dari tur Eropa pada pertengahan April lalu.
 Sayang, setelah dari Benua Biru, Christopher/Trikusuma, peringkatnya tiga setrip di luar 100 besar. Namun, kini, dari peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 9 Mei 2013, pasangan asal Suryanaga,Surabaya, tersebut menembus posisi 100 besar, tepatnya di ranking 91.
 Ini tentu sebuah lompatan yang perlu mendapat apresiasi. Christopher/Trikusuma mengawali berpasangan tanpa peringkat dunia.  Dasarnya, poin yang dimiliki saat dibagi kurang mencukupi untuk bisa mempunyai peringkat dunia.
 Kondisi tersebut membuat Christopher/Trikusuma harus melakoni pertandingan dari babak kualifikasi pada beberapa turnamen yang diikuti selama di Eropa dengan diawali dari Austria Challenge yang dilaksanakan di Wina pada 20-23 Februari. Bahkan, kekduanya menjadi juara dalam Kroasia Internasional Series yang digelar di Zagreb pada 11-14 April .
 Imbasnya, peringkat Christopher/Trikusuma pun terus naik. Bahkan, dalam event level grand prix gold,Malaysia, keduanya sudah bisa langsung berlaga pada babak utama. Sayang, pada penampilan perdana, Christopher/Trikusuma kalah oleh pasangan tuan rumah. Grand prix gold merupakan turnamen level III di kalender BW di bawah super series dan super series premier. (*)

Sudah Terkuras di Semifinal

POSISI II: Febriyan Irvannaldy

FEBRIYAN Irvannaldy gagal menjadi juara. Menempati unggulan teratas nomor tunggal putra dewasa Victor Wali Kota Cup 2013, pebulu tangkis asal Hi-Qua Wima, Surabaya,tersebut harus puas sebagai runner-up dalam turnamen yang menyediakan hadiah total Rp 158 juta tersebut.
 Dalam pertandingan yang dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya, pada Kamis (9/5), Febri, sapaan karib Febriyan Irvannaldy,harus mengakui ketangguhan pebulu tangkis Jaya Raya Jakarta Adi Pratama dengan rubber game 14-21, 21-19,12-21.
 ‘’Tenaga saya terkuras paginya saat babak semifinal,’’ kata Febri setelah pertandingan final.
 Ya, pada babak semifinal,Febri dipaksa bertarung ketat dua game 21-19, 21-18 untuk bisa menundukkan seniornya di Surabaya asal Suryanaga, Fauzi Adnan, Sementara, Adi menghentikan ambisi pebulu tangkis gaek Jeffer Rosobin 23-21,11-21, 21-17.
 Pertarungan Febri dan Adi sebenarnya juga duel sesama mantan penghuni pelatnas Cipayung. Hanya, Adi lebih duluan masuk di kawah candradimuka bulu tangkis Indonesia tersebut. Kini, keduanya sudah kembali ke klubnya masing-masing. (*)
 
Hasil Final Nomor Dewasa Victor Wali Kota Surabaya Cup 2013
Tunggal Putra: Adi Pratama v Febriyan Irvannaldy 21-14, 19-21, 21-12
Tunggal Putri: Ganis Nur Ramadhani v Sylvinna Kurniawan 21-16, 21-13
Ganda Putra: Kevin Sanjaya/Hardianto v Ronald/Selfanus Geh 21-15, 21-19
Ganda Putri: Melati Daeva/Rosyita Eka v Imma Mutiah/Shela Devi  14-21,21-18, 21-16
Ganda Campuran: Tri Kusharjanto/Nadya Melati v Hafiz Faizal/Shela Devi 22-20,21-15

Ketemu Musuh Lama Lewat Wild Card

MAIN DI KANDANG: Lin Dan (foto:people.chines)
LIN DAN punya kesempatan mempertahankan gelar juara dunia. Itu setelah pebulu tangkis Tiongkok tersebut memperoleh wild card dari BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) untuk bisa berlaga dalam event yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus 2013 tersebut.
Komite Manajemen BWF untuk Kejuaraan Dunia punya hak untuk memberikan penghargaaan kepada pebulu tangkis yang sudah dianggap sebagai legenda tersebut. Apalagi, event tersebut dilaksanakan di kandang Lin Dan. Pihak BWF pun sudah menawarkan kepada Asosiasi Bulu Tangkis Tiongkok (CBA).
 Dari aturan peringkat yang dikeluarkan BWF per 25 April lalu, sebagai batasan akhir peringkat peserta Kejuaraan Dunia 2013, Lin Dan tak bisa masuk. Pebulu tangkis berusia 29 tahun tersebut berada di peringkat 40 dunia.
 Padahal, batasnnya adalah peringkat 24 dunia. Di posisi tersebut, Negeri Panda, julukan Tiongkok, sudah mempunyai Chen Long (2), Du Pengyu (3), dan Wang Zhengming (9). 
Melorotnya peringkat Lin Dan ini dikarenakan dia hampir delapan bulan absen dari berbagai turnamen setelah sukses mempertahankan emas olimpiade di London, Inggris, pada Agustus lalu.  Pada 2008, dia juga mampu meraih emas.
 Pada dua kali final, Lin Dan mampu mengalahkan rival terberatnya asal Malaysia Lee Chong Wei. Keikutsertaannya dalam Kejuaraan Dunia 2013 membuat dia bisa bertemu lagi dengan Chong Wei. (*)

Final Tunggal Putra Kejuaraan Dunia (5 Event Terakhir)
2011: Lin Dan (Tiongkok) v Lee Chong Wei (Malaysia) 20-22,21-14,23-21
2010: Chen Jin (Tiongkok) v Taufik Hidayat (Indonesia) 21-13, 21-15
2009:Lin Dan (Tiongkok) v Chen Jin (Tiongkok) 21-18, 21-16
2007: Lin Dan (Tiongkok) v Sony Dwi Kuncoro (Indonesia) 21-11, 22-20
2006: Lin Dan (Tiongkok) v Bao Chunlai (Tiongkok) 18-21,  21-17, 21-12

Skotlandia Terbuka Naik Level

VENUE: Emirate Arena, Glasgow (foto:glaswegian)

KABAR gembira bagi dunia bulu tangkis Skotlandia. Event Skotlandia Terbuka pada tahun ini naik statusnya menjadi grand prix. Tahun lalu, kejuaraan tersebut masih bertitel challenge dan hanya menyediakan hadiah total USD 15 ribu.
 Penggunaan titel grand prix tersebut bakal mulai diberlakukan saat Skotlandia Terbuka dilaksanakan di Emirate Arena, Glasgow, pada 20-24 November mendatang.Hadiah yang disediakan pun menjadi USD 50 ribu.
‘’Waktu yang sempurna karena setahun sebelum pelaksanaan Commonwealth Games (Pesta Olahraga Persemakmuran),’’ kata pengurus asosiasi bulu tangkis Skotlandia Anne Smillie seperti dikutip asosiasi bulu tangkis Eropa.
 Bahkan, dia berani memberi garansi bahwa turnamen Skotlandia Grand Prix berada di level tinggi. Apalagi, turnamen yang mulai dilaksanakan 1907 tersebut termasuk tertua ketiga di dunia.
 ‘’Selain itu, jumlah hadiah yang disediakan pun meningkat tajam,’’ tambah Smillie.
 Dia mengakui pihaknya meningkatkan standar turnamen ke level dunia agar  penggemar di negara yang masuk wilayah Inggris Raya tersebut bisa menyaksikan aksi para pebulu tangkis papan atas dunia.
 ‘’Kami pun mengharapkan keikutsertaan para pebulu tangkis dari negara-negara Persemakmuran pada November mendatang khususnya dari Asia seperti Malaysia, India, dan Singapura,’’ tambah Smillie.
 Tujuannya, lanjut dia, agar pebulu tangkis dari ketiga negara tersebut bisa bermain di Emirates Arena sebelum Commonwealth Games pada Juli tahun depan. Pihak panitia pun juga ingin melihat wakil dari Kanada, Australia, dan Selandia Baru ikut ambil bagian.
 ‘’Kami pun juga bekerja keras untuk bisa menghadirkan kelas dunia dengan liputan televisi yang bisa menjangkau luas,’’ ucap Smillie.
 Dia tahu bahwa tahun lalu para peserta Skoltandia Terbuka sangat terkesan dengan venue yang baru serta fasilitasnya. Ini akan sangat menunjang bagi para pebulu tangkis papan atas dunia. (*)

Juara Skotlandia Terbuka 2012
Tunggal Putra: Anand Pawar (India)
Tunggal Putri:S. Takashi (Jepang)
Ganda Putra:T. Kamura/K. Sonoda (Jepang)
Ganda Putri:N. Fukuman/K. Yonao (Jepang)
Ganda Campuran:M. Ellis/G. White (Inggris)

Mantan Pelatnas Kuasai Semifinal


FEBRIYAN Irvannaldy masih menjaga asa juara Victor Wali Kota Surabaya Cup 2013. Unggulan pertama tunggal putra dewasa tersebut lolos ke babak semifinal dalam turnamen yang menyediakan hadiah total Rp 158 juta tersebut.
 Pada babak perempat final yang dilaksanakan Rabu di GOR Sudirman, Surabaya, pada Rabu sore (8/5), Febri,sapaan karib Febriyan Irvanaldy, mampu menghentikan rekannya sesama penghuni Puslatda (Pemusatan Latihan Daerah) Surabaya I Putu Roy Danu dengan dua game langsung 21-17, 21-14.
 Kemenangan ini membuatnya menantang pebulu tangkis Surabaya lainnya Fauzi Adnan. Unggulan ketiga ini sukses mematahkan perlawanan Risky Antasari juga dengan dua game 21-17, 21-10. Ini merupakan pertemuan dua mantan penghuni pelatnas Cipayung.
 Hanya, dalam segi usia, Fauzi lebih senior. Tapi, dalam segi peringkat, Febri lebih unggul.
 Dalam peringkat yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 2 Mei 2013, Febri, yang berasal dari Wima, unggul jauh dibandingkan Fauzi. Febri ada di posisi ke-264 sedangkan lawannya yang berasal dari Suryanaga ada di peringkat 1220.
 Semifinal tunggal putra dewasa lainnya mempertemukan pebulu tangkis senior Jeffer Rosobin dengan unggulan kedua Adi Pratama. Jeffer menundukkan Gesstano Ganendra 21-17, 21-9. Sedangkan Adi mematahkan ambisi Siswanto 21-116, 21-11.
 (*)


Simulasi tanpa Tekanan Penonton

SATU TEKAD: Tim Sudirman Indonesia 2013 (foto: twitter)
INDONESIA sudah menatap Piala Sudirman 2013. Skuad ke event beregu campuran itu pun sudah diumumkan.
 Kini, suasana atmosfer pertandingan pun sudah dihembuskan melalui pertandingan simulasi yang dilaksanakan di Cipayung, tempat pelatnas PB PBSI dilaksanakan, pada Rabu (9/5).
 Hasilnya,  tim Harimau mampu mengalahkan Rajawali dengan skor 3-2. Memang, dari simulasi tersebut belum tentu skuad Harimau yang akan dipercaya dalam event yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 19-26 Mei 2013.
 Sayang, simulasi yang harusnya membuat para pebulu tangkis merasakan tekanan dari penonton tak bisa diperoleh. Ini dikarenakan Cipayung tak bisa menampung penonton dalam jumlah yang banyak. Selain itu, informasi tentang pertandingan simulasi tersebut kurang bergema. Bahkan, tidak ada bedanya dengan latihan.
 ‘’Saya no comment. Nggak ngerti Mas. He he he,’’ terang Wijanarno Adi Mulya, salah satu pengurus Pengprov PBSI Jatim.
 Hanya, dia memperkirakan moment simulasi tersebut dibarengkan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) PBSI yang dilaksanakan setelah simulasi.
 Memang, dibandingkan sebelumnya, simulasi Piala Sudirman 2013 terkesan beda. Sebelumnya, baik Piala Sudirman, Piala Thomas, dan Uber, simulasi dilaksanakan di depan tatapan ratusan atau bahkan ribuan pasang mata. Penulis sempat merasakan simulasi di Bandung pada 2004 sebagai persiapan menghadapi Piala Thomas-Uber 2004 di Jakarta. Pernah juga simulasi dilaksanakan di Batam, Kepulauan Riau.
 Tekanan dari penonton begitu bisa dirasakan oleh para pebulu tangkis merah putih. Sayang, kini, hal tersebut tak terjadi pada tahun ini. (*)


Hasil Pertandingan Simulasi Piala Sudirman 2013
Harimau v Rajawali 3-2
Tunggal Putra: Dionysius Hayom Rumbaka v Tommy Sugiarto 15-21, 22-20, 21-7

Tunggal Putri: Aprilia Yuswandari v Lindaweni Fanetri 18-21, 19-21

Ganda Putra: Fran Kurniawan/Angga Pratama v Hendra/Rian Agung Saputro 20-22, 12-21

Ganda Putri: Greysia Polii/Nitya Krishinda v Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia 21-11, 21-11

Ganda Campuran: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir v M. Rijal/Debby Susanto 18-21, 21-17, 21-17

Sektor Tunggal Setor Poin ke Lawan

NAIK PANGKAT: Tommy Sugiarto (foto: badzine)

TAUFIK Hidayat sudah memastikan tak lagi membela Indonesia di berbagai ajang beregu. Tentu, tongkat estafet bakal diserahkan ke Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso.
 Tapi, perubahan terlalu cepat terjadi di Piala Sudirman 2013. Nama Sony dan Simon tak masuk dalam skuad merah putih dalam event yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 19-26 Mei 2013 tersebut. Keduanya ditinggal di tanah air dengan alasan cedera.
 ‘’Sony baru saja telepon ibunya. Dia bilang tidak masuk tim. Mungkin masih dianggap cedera,’’ terang Sumadji, ayah Sony, kepada smashyes.
 Padahal, sebelumnya, dia masih optimistis anaknya tersebut bakal membela Indonesia di negeri jiran. Hanya, dia mengakui mengikuti keputusan PB PBSI.
 ‘’Mungkin riskan kalau dipaksakan. Masa depan Sony masih panjang,’’ terang dia.
 Dengan tanpa kehadiran Sony dan Simon, Indonesia dipastikan bakal setor poin kepada Tiongkok. Kemampuan dua tunggal putra Indonesia yang didaftarkan ke Piala Sudirman, Tommy Sugiarto dan Dionysius Hayom Rumbaka, masih jauh dibandingkan tiga tunggal Negeri Panda, julukan Tiongkok.
 Meski tanpa Lin Dan,kemampuan Chen Long, Du Pengyu, dan Wang Zhengming masih jauh di atas. Apalagi, dalam sisi peringkat, ketiganya merupakan pebulu tangkis yang masuk peringkat 10 besar. Sedang Tommy ada di posisi 16 dan Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka, di posisi ke-26.
 ‘’Sanga riskan. Melawan India yang mengandalkan Kashyap (Parupalli) saja belum pasti menang,’’ tambah pengamat bulu tangkis Ferry Stewart.
 Bukan hanya itu, di nomor tunggal putri pun, pada babak penyisihan grup 1A melawan India (20/5) serta Tiongkok sehari kemudian,dia menganggap hanya setor poin.  Ferry mengakui sektor ganda akan memegang peranan penting. (*)


PUTRI:
Lindaweni Fanetri
Aprilia Yuswandari
Bellaetrix Manuputty
Nitya Krishinda Maheswari
Greysia Polii
Tiara Rosalia Nuraidah
Gebby Ristiyani Imawan
Meiliana Jauhari
Liliyana Natsir
Debby Susanto


PUTRA
Tommy Sugiarto
Dionysius Hayom Rumbaka
Angga Pratama
Rian Agung Saputro
Mohammad Ahsan
Hendra Setiawan
Tontowi Ahmad
Muhammad Rijal
Fran Kurniawan Teng

Kejar Gelar Kelima tanpa Lin Dan

PERTAMA: Chen Long (foto: chen long)

TIONGKOK percaya diri bakal mempertahankan Piala Sudirman. Buktinya, Negeri Panda, julukan Tiongkok tak menyertakan nama Lin Dan dalam kejuaraan beregu campuran yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 19-26 Mei 2013 tersebut.
 Padahal, sebelumnya, pebulu tangkis berusia 30 tersebut diprediksi bakal masuk dalam skuad. Ini dikarenakan Lin Dan sudah kembali berlatih setelah hampir delapan bulan absen setelah sukses mempertahankan emas olimpiade di London 2012. Apalagi, pada Kejuaraan Asia di Taiwan, dia mampu tampil mendekati performa terbaik sebelum akhirnya kalah WO melawan rekannya sendiri, Wang Zhengming.
 Absennya Lin Dan juga membuat dia tak bisa melakukan lima kali beruntun membawa Tiongkok meraih Piala Sudirman. Suami mantan pebulu tangkis putri terbaik dunia Xie Xingfang tersebut berandil besar membawa Tiongkok menjadi juara Piala Sudirman pada 2005 di Beijing, 2007 (Glasgow), 2009 (Guangzhou), serta Qingdao (2011).
 Kini, Lin Dan diperkirakan dipersiapkan khusus ke Kejuaraan Dunia yang dilaksanakan di Guangzhou pada Agustus mendatang.Pada kejuaraan tersebut, dia sudah empat kali mengoleksi gelar terhormat yakni pada 2006 di Madrid, 2007 (Kuala Lumpur), 2009 (Hyderabad), serta 2011 di London.
 Tanpa Lin Dan, pada Piala Sudirman 2013, Tiongkok mengandalkan Chen Long, Du Pengyu, serta Wang Zhengming. Dari semua negara peserta Piala Sudirman, hanya Malaysia melalui Lee Chong Wei yang bisa mengalahkan para duta Negeri Tembok Raksasa tersebut. (*)

PUTRA

Chen Long
Du Pengyu
Wang Zhengming
Liu Xiaolong
Qiu Zihan
Hong Wei
Cai Yun
Fu Haifeng
Chai Biao
Xu Chen
Zhang Nan

PUTRI:
Li Xuerui
Wang Yihan
Wang Shixian
Yu Yang
Wang Xiaoli
Ma Jin
Tang Jinhua
Tian Qing
Zhao Yunlei

Selamat Jalan Karsono

Karsono

SEBUAH SMS (pesan layanan singkat) masuk ke telepon genggam saya pada Senin malam (6/5). Saya yang tengah berada di Solo menjenguk ibu awalnya menganggap sebuah SMS biasa.
 Tapi, betapa terkejut setelah lebih seksama membacanya.’’Telah meninggal dunia pak Karsono. Beliau meninggalkan kita semua hari ini. Jerih payahnya turut ikut berkecimpung di dalam dunia bulu tangkis Indonesia selama ini sudah tidak diragukan lagi…Sebagai salah satu tokoh panutan PBSI yang penah membesarkan PBSI melalui ketua PBSI DKI, Pengurus PB PBSI, Ketua PBSI Bengkulu..Mohon doanya agar mendapat tempat yang layak di sisinya. Amin..
 Kenangan pun langsung melayang di era awal 2000-an saat penulis hidup di Jakarta. Sebagai salah satu pengurus teras PB PBSI, tak susah mendapat konfirmasi dari almarhum.
 Jawaban yang dikeluarkannya pun tak datar. Bahkan, sangat bagus untuk santapan media.
 Ya, perjalanan olahraga tepok bulu pada era itu memang selalu ada Karsono, yang meninggal dalam usia 73 tahun di Jakarta. Saudara dari mantan ketua PSSI Kardono tersebut memang punya jabatan strategis. Dia pernah menjadi Ketua Harian PB PBSI dan juga ketua bidang organisasi PB PBSI.
Jabatan manajer Piala Sudirman juga pernah disandangnya. Bisa dikatakan hidup almarhum juga tak bisa lepas dari bulu tangkis.
 ‘’Beliau punya andil besar dalam memajukan bulu tangkis dan prestasi Indonesia di ajang internasional,’’ puji Yacob Rusdianto, mantan Sekjen PB PBSI yang dikenal dekat dengan Karsono.
 Dia paham dengan kerja Karsono. Bahkan, lelaki yang juga menyandang status Ketua Pengprov PBSI Jatim tersebut memuji kinerja Karsono. Apalagi, lelaki asal Jogjakarta tersebut pernah membawa Indonesia menjadi juara dunia tunggal putra melalui Hendrawan di Sevilla pada 2001.
 Kini, semua tinggal kenangan. Selamat jalan Pak Karsono. (*)

The Next Peter Gade Juara Lagi

MENANG: Viktor Axelsen

VIKTOR Axelsen unjuk kekuatan di kandang. Pebulu tangkis berusia 19 tahun tersebut mampu menjadi juara tunggal putra Denmark Challenge 2013.
 Dalam final yang dilaksanakan di Arena Nord, Frederikshavn, Sabtu waktu setempat atau Minggu dini WIB (5/5), pebulu tangkis berusia 19 tahun tersebut menundukkan Ville Lang asal Finlandia dengan dua game langsung 21-17, 21-8.
Ini merupakan kemenangan ketiga Axelsen atas lawannya tersebut. Sekali kekalahan diterima Axelsen pada Swedia Internasional 2012.
 Axelsen merupakan pebulu tangkis masa depan andalan Denmark. Dia disebut-sebut sebagai Peter Gade Masa Depan (The Next Peter Gade). Ini tak lepas dari keberhasilannya menjadi juara dunia pada 2010.
 Dua pekan lalu, dia juga baru saja menjadi juara di Belanda Challenge. Sukses tersebut membuat dia menerobos ke peringkat 21 dunia. Capaian tersebut merupakan yang terbaik sepanjang karirnya setelah mengikuti persaingan di level senior.


Hasil Final Denmark Challenge 2013
Tunggal Putra: Viktor Axelsen (Denmark x1) v Ville Lang (Finlandia x4) 21-17,21-8

Tunggal Putri: Olga Konon(Denmark x7) v Mette Poulsen(Denmark ) 21-15, 21-10

Ganda Putra: Marcus Ellis/Paul Van Rietvelde (Inggris/Skotlandia x1) v Anders Skaarup/Kim Astrup Sorensen (Denmark) 25-23,16-21, 21-19

Ganda Putri: Line Damkjaer Roepke/Marie Orepke (Denmark x4) v Emelie Lennatsson/Emma Wengberg (Swedia x1) 22-20, 21-11

Ganda Campuran: Anders Skaarup Rasmussen/Lena Grebak (Denmark x2) v Kim Astrup/Maria Helsbol (Denmark) 21-16, 21-8

Pesta Pebulu Tangkis Nonpelatnas

INDONESIA membawa oleh-oleh tiga gelar dari Malaysia Grand Prix Gold 2013. Itu setelah Alamsyah Yunus menjuarai nomor tunggal putra, Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta (ganda putri), dan Praveen Jordan/Vita Marissa mampu mengalahkan lawan-lawannya pada pertandingan final yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Minggu (4/5).
 Ini merupakan capaian terbaik sejak 2009. Sebelumnya, Indonesia maksimal  hanya mampu mengantarkan pebulu tangkis juara di dua nomor dan itu terjadi pada 2010. Bahkan, pada tahun lalu (2012), merah putih gagal total.
 Menariknya, para juara tahun ini meraih posisi terhormat di Malaysia merupakan kali pertama. Hasil tersebut sekaligus mematahkan ambisi tuan rumah Malaysia yang akhirnya harus puas dengan koleksi satu gelar dari nomor ganda putra. Itu pun setelah terjadinya final sesama pasangan Malaysia di laga pemungkas.
 Menariknya lagi, para pemenang di Malaysia Grand Prix Gold 2013 merupakan para pebulu tangkis mandiri alias bukan penghuni Pelatnas Cipayung. Wakil Cipayung, yang mayoritas pebulu tangkis muda usia, sudah tumbang pada babak-babak awal. (*)
 



Hasil Final Malaysia Grand Prix Gold 2013

Tunggal Putra: Alamsyah Yunus (Indonesia x9) v Goh Soon Huat (Malaysia) 10-21, 21-9, 21-19

Tunggal Putri: Sindhu P.V (India x1) v Gu Juan (Singapura x5) 21-17, 17-21, 21-19

Ganda Putra: Goh V Shem/Lim Khim Wah (Malaysia x3) v Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (Malaysia x1) 22-20, 21-15

Ganda Putri: Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta (Indonesia) v Aprilsasi ‘’Lala’’ Putri/Vita Marissa (Indonesia) 21-17, 16-21, 21-17

Ganda Campuran: Praveen Jordan/Vita Marissa (Indonesia) v Tan Aik Quan/Lai Pei Jing (Malaysia) 20-22, 21-13, 21-17

Ekstrawaspada Nomor Tunggal

TAMPIL BEDA: Saina Nehwal (foto: saina)

INDONESIA terhindar langsung dengan Tiongkok di laga perdana Piala Sudirman 2013. Dari rilis jadwal yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Tontowi Ahmad dkk akan bertemu India pada 20 Mei di Kuala Lumpur.
 Ini artinya, Pasukan Garuda, julukan Indonesia, tak tampil pada hari pembukaan turnamen beregu campuran tersebut. India akan berhadapan dengan Tiongkok lebih dulu.
 Jika menang, Indonesia sudah dipastikan lolos karena tak membayangkan India bisa mengalahkan Negeri Panda, julukan Tiongkok. Mencuri satu partai pun susahnya bukan main meski negeri beribukota New Delhi tersebut punya kans melakukannnya di nomor tunggal putra dan tunggal putri. Di dua nomor tersebut, mereka mempunyai pebulu tangkis yang pekan lalu masih masuk 10 besar.
 Di nomor tunggal putra, India mengandalkan Kashyap Parupalli yang pernah duduk di posisi ketujuh dunia. Di tunggal hawa, mereka mempunyai Sania Nehwal yang sampai saat ini masih bertengger di posisi kedua.
 Jika tak waspada, Indonesia pun bisa menelan pil pahit dalam pertandingan yang dilaksanakan di lapangan 1 tersebut. Memang, wakil Indonesia semua bisa menang atas Kashyap. Tapi, pebulu tangkis Indonesia tersebut lagi on fire. Selain itu, Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso kini tengah dalam pemulihan cedera. Begitu juga,selain Lindaweni, tak ada pebulu tangkis merah putih yang bisa mengimbangi Sania.
 Indonesia pun harus siap di tiga nomor lainnya, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Jika tidak, sejarah kelam akan hadir di Piala Sudirman, untuk kali pertama, negeri terpadat di Asia Tenggara ini tersingkir di babak penyisihan grup dan siap-siap turun ke level kedua. (*)

Head to Head
Tunggal Putra:
Sony Dwi Kuncoro v   Kashyap Parupalli  3-0
Simon Santoso v Kashyap Parupalli   4-0
Dionysius Hayom v Kashyap Parupalli   2-0
Tommy Sugiarto v Kashyap Parupalli 4-3

Tunggal Putri
Saina Nehwal v Lindaweni Fanetri 0-0
Saina Nehwal v Belaetrix Manuputty   2-0
Sainwa Nehwal v Aprilia Yuswandari   3-0

Sudah Pasti Satu, Mengejar Tiga

KEMU TEMAN: Pia/Rizki (foto: badmintonlink)

INDONESIA sudah memastikan satu gelar dari Malaysia Grand Prix Gold 2013. Itu setelah dua pasangan merah putih, Pia Zebadiah/Riski Amelia dan Aprilsasi ‘’Lala’’ Putri/Vita Marissa, bersua pada babak final yang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada Minggu (5/5).
 Dari daftar unggulan, posisi Pia/Rizki tentu lebih diunggulkan. Mereka menempati unggulan pertama sedangkan Lala/Vita nonunggulan.
 Dalam peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Pia/Rizki juga mempunyai peringkat lebih baik, 11, sedangkan lawannya 44. Hanya, pengalaman Vita bisa menjadi senjata yang bisa membuat Pia/Rizki mengubur impiannya menjadi juara dalam turnamen yang menyediakan hadiah USD 120 ribu tersebut.
  Pengalaman segudang pula yang membuat Vita juga lolos ke babak final nomor ganda campuran. Berpasangan dengan Praveen Jordan, keduanya akan menantang pasangan Malaysia Tan Aik Quan/Lai Pei Jing.
Hasil yang manis juga diukir satu-satunya tunggal putra Indonesia yang tersisa, Alamsyah Yunus. Mantan penghuni Pelatnas Cipayung tersebut lolos ke laga pemungkas usai memupus harapan  Chen Yuekun (Tiongkok) pada babak empat besar. Kemenangan ini juga membuat Alamsyah memetik dua kali kemenangan dalam tiga pertemuan. (*)


Hasil Semifinal (4/5)
Tunggal Putra: Alamsyah Yunus (Indonesia x12) v Chen Yuekun (Tiongkok x9) 20-22, 21-17, 21-11;Goh Soon Huat (Malaysia) v Iskanadar Zulkarnain (Malaysia) 21-18;18-21,21-16

Tunggal Putri:Gu Juan (Singapura x5) v Busanan Ongbumrungpan (Thailand x2) 21-19, 21-18;Shindu PV (India x1) v Sapsiree Taerattanchai (Thailand x3) 21-17, 21-11

Ganda Putra:Goh V Shem/Lim Khim Wah (Malaysia x3) v Markis Kido/Alvent Yulianto (Indonesia x6) 17-21,21-12, 21-15; Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (Malaysia x1) v Mohd Zakry/Mohd Fairuzizuan (Malaysia x4) 17-21, 21-14;21-16

Ganda Putri:Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta (Indonesia x1) v Goh Liu Ying/Lim Yin Loo (Malaysia x3) 21-15, 17-21, 21-18; Aprilsasi ‘’Lala’’ Putri/Vita Marissa (Indonesia) v Neo Yu Yan/Yao Lei (Singapura) 8-21, 21-19, 21-13

Ganda Campuran: Praveen Jordan/Vita Marissa (Indonesia) v Chang Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia x1) 2-17, 21-12;Tan Aik Quan/Lei Pei Jing (Malaysia x4) v Gideon Markus/Aprilsasi ‘’Lala’’  Putri (Indonesia) 13-21,21-15;21-13

Angga/Rian Rasakan 10 Besar

Angga (kiri) dan Rian (foto: ABO 2013)
PERINGKAT pasangan Angga Pratama/Rian Agung Saputra terus merangkak. Itu seiring pencapaian keduanya dalam beberapa turnamen terakhir.
 Dalam peringkat yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Angga/Rian brada di posisi 10 besar. Ini naik satu setrip dibandingkan pekan lalu.
 Perubahan ini juga dikarenakan pekan lalu, mereka mampu menembus babak semifinal dalam turnamen India Super Series yang dilaksanakan di New Delhi. Angga/Rian gagal menembus laga pemungkas setelah tumbang dalam pertarungan straight game melawan pasangan Tiongkok Liu Xiaolong/Qiu Zihan.
 Hanya, beberapa pekan sebelumnya, pasangan pelatnas Cipayung tersebut mampu menjuarai dua turnamen beruntun, Australia Grand Prix Gold dan Selandia Baru Grand Prix. Di Sydney, kota penyelenggaraan Australia Grand Prix Gold, Angga/Rian mengalahkan pasangan Indonesia lainnya, Mohammad Ahsan/Bona Septano dan di Auckland, kota penyelenggaraan Selandia Barua Grand Prix, memupus asa Li Junhui/Liu Yuchen.
 Menembus posisi 10 besar merupakan capaian terbaik Angga/Rian dalam 2013. Mereka mengawalinya dari 17.


3 Besar Peringkat Dunia Wakil Indonesia (2/5)
TUNGGAL PUTRA:
1.Sony Dwi Kuncoro       4
2. Tommy Sugiarto          16
3.Simon Santoso             19

TUNGGAL PUTRI:
1. Lindaweni Fanetri     15
2.Aprilia Yuswandari     23
3.Adriyanti Firdasari     29

GANDA PUTRA
1.Angga Pratama/Rian Agung       10
2. Hendra Setiawan/M. Ahsan      12
3. Markis Kido/Alvent Yulianto     19

GANDA PUTRI
1. Pia Zebadiah/Rizki Amelia         11
2.Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia      17
3. Della Destiara/Suci Rizky           20

GANDA CAMPURAN
1. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir       2
2. Muhammad Rijal/Debby Susanto    8
3. Fran Kurniawan/Shendy Puspa       9

Kini hanya Tinggal Tiga

KETEMU: Ary (kanan) bersama Christoper dan Trikusuma 

JERMAN baru saja menggebrak Eropa, khususnya di sepak bola. Mereka mengirimkan dua wakil, Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund, babak final kejuaraan sepak bola antarklub paling bergengsi di Benua Biru tersebut, Europe Champions League, 2013.
 Ini merupakan kali pertama Jerman mampu menciptakan final sesame klub mereka atau yang akrab disapa Der Klasiker. Tentu, itu semua terjadi karena kompetisi dalam negeri mereka yang berjalan dengan baik.
 Hal yang juga dilakukan negeri yang sempat terpecah menjadi dua tersebut pada cabang olahraga bulu tangkis. Pada 2013 ini, Jerman mampu menjadi juara Eropa untuk kejuaraan beregu campuran.
 Pada final yang dilaksanakan di Moskow, Rusia, pada 17 Februari 2013, mereka mampu mengalahkan negara yang selalu mendomoinasi bulu tangkis Eropa, Denmark.  Kemenangan atas Denmark ini sekaligus mematahkan dominasi negara Skandinavia tersebut yang enam kali beruntun dalam event dua tahunan tersebut.
 Tapi, siapa sangka, Indonesia pun punya andil dalam membuat bulu tangkis negeri beribukota Berlin tersebut maju, Pada era 1990-an,beberapa pebulu tangkis merah putih ikut meramaikan kompetisi di sana, yang namanya juga sama dengan di sepak bola, Bundesliga.
 ‘’Sekarang tinggal bertiga. Saya, Yoga Pratama, dan Cisita Jansen,’’ kata Ary Trisnanto.
 Di Bundesliga, lelaki yang pernah digembleng di Pelatnas Cipayung tersebut membela klub TSV Trittau di Kota Trittau. Kota ini berjarak 20 menit dari Hamburg,Dia bersama dengan Yoga bernaung dalam satu klub.
 ‘’Cisita klubnya Funball Doortelweil yang kotanya Frankurt,’’ tambah lelaki asal Jakarta tersebut.
 Bersama TSV Trittau, tahun 2013, dia bermain di 2.Bundesliga Nord. Tapi, tahun 2014, dia akan unjuk kebolehan di 1. Bundesliga. ‘’Klub saya juara sehingga naik level,’’ ucap Ary.
 ‘’Musim 2013-2014 akan dimulaiAgustus. Tapi, saya belum tahu tanggal pastinya,’’ terang pebulu tangkis asal Tangkas, Jakarta, tersebut.
   Bundeliga, lanjut Ary,ada dua level yakni 1. Bundesliga dan 2.Bundesliga.
‘’Kalau Bundesliga itu gabungan dari Utara dan Selatan. Namun, 2. Bundesliga pisah, utara dan selatan,’’ ucap Ary.
 Jumlah klub di Bundesliga, tambah dia, adalah 10 tim di level 1 dan level II ada 16 dengan masing-masing wilayah terdiri dari delapan. (*)

AlamsyahKetemu Rival Lama

YANG TERSISA: Alamsyah Yunus (foto: bw)

ALAMSYAH Yunus bukan lagi penghuni pelatnas Cipayung. Dia pun juga pebulu tangkis papan atas dunia.
 Namun, lelaki berusia 26 tahun tersebut sering menjadi tumpuan terakhir Indonesia dalam berbagai turnamen, khususnya di level grand prix gold ataupun grand prix. Ini pun kembali dalam Malaysia Grand Prix  Gold 2013.
 Alamsyah menjadi asa terakhir merah putih untuk bisa membawa gelar tunggal putra dalam event berhadiah total USD 120 ribu tersebut. Itu setelah dia masih bertahan hingga babak semifinal berkat kemenangan rubber game 21-18, 15-21, 22-20 pada pertandingan perempat final di Kuala Lumpur pada Kamis waktu setempat (2/5).
 Untuk bisa lolos ke laga pemungkas, Alamsyah, yang diunggulkan di posisi ke-12, harus bisa mengalahkan unggulan kesembilan Chen Yuekun asal Tiongkok, yang pada babak sebelumnya menghentikan langkah andalan tuan rumah Liew Daren dua game langsung 21-10, 22-20.
 Ini akan menjadi pertemuan ketiga antara Alamsyah dengan Chen Yuekin. Hasilnya, kedua pebulu tangkis pernah saling mengalahkan. Alamsyah pernah menundukkan lawannya di India Grand Prix tapi tumbang pada Vietnam Grand Prix. Keduanya terjadi pada 2010.
 Melihat peringkat kedua, kekuatan kedua pebulu tangkis memang tak jauh berbeda. Dalam peringkat terakhir BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), keduanya hanya berbeda tiga setrip.  Alamsyah ada di posisi 36 sedangkan Yuekin di atasnya tiga tangga.
Tahun lalu, Alamsyah mengukir prestasi  dengan menjuarai Indonesia challenge yang dilaksanakan di Surabaya. Pada babak final, dia mengalahkan rekan senegarnya, Wisnu Yuli Prasetyo. (*)

Wakil Indonesia di Perempat Final
Tunggal Putra:Alamsyah Yunus (x12) v Wei Nan (Hongkong) 21-18,15-21, 22-20

Tunggal Putri: Sindhu PV (India x1) v Hera Desi 21-17, 21-17;
 
Ganda Putra: Goh V Shem/Lim Khim Wah (Malaysia x3) v Andrei Adistia/Gideon Markus 14-21,21-19, 21-18; Alvent Yulianto/Markis Kido (x6) v Hoon Thien How/Tan Wee Kiong (Malaysia x2) 21-15, 21-11

Ganda Putri:Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta (x1) v Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean (Malaysia) 21-13, 21-18; Aprilsasi ‘’Lala’’ Putri v Vita Marissa v Melati Daeva/Rosyita Eka Putri 24-22, 21-9;

Ganda Campuran:Praveen Jordan/Vita Marissa v Edi Subakhtiar/Gloria Emmanuele  21-17, 21-16;Gideon Markus/Aprilsasi ‘’Lala’’ Putri v Lukhi Apri/Annisa Saufika 21-19, 23-25, 21-15

Isi Dua Slot Semifinal Nomor Ganda Campuran

BEDA level, beda tingkat persaingan. Itu yang dialami oleh pasangan Christopher Rusdianto/Trikusuma Wardhana.
 Keduanya langsung tersingkir dalam penampilan perdana pada Malaysia Grand Prix Gold 2013. Christopher/Trikusuma dipaksa mengakui ketangguhan pasangan tuan rumah Chow Pak Chuu/Tan Bin Shen dengan rubber game 21-18, 21-23, 16-21 dalam pertandingan yang memakan waktu 43 menit di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Rabu (1/5).
 Ini merupakan debut pasangan asal Suryanaga, Surabaya, tersebut berlaga di ajang grand prix gold. Sebelumnya, Christopher/Trikusuma lebih banyak berlaga di level internasional series serta challenge.
 Di nomor ganda putra, selain Christopher/Trikusuma, pasangan merah putih lainnya yang langsung tersungkur adalah unggulan ketujuh Yonathan Suryatama Dasuki/Hendra Aprida Gunawan yang ditumbangkan Bodin Issara/Pakkawat Vilailak serta Rafidias Akhdan/Kevin Sanjaya harus mengakui ketangguhan unggulan kedua Hoon Thien How/Tan Wee Kiong (Malaysia) 16-21, 8-21.
 Sedangkan pasangan yang terus melaju adalah Ronald Alexander/Servanus Geh, Hardi Hardianto/Agripinna Prima, Andrei Adistia/Gideon Markus, serta pasangan senior Alvent Yulianto/Markis Kido.
 Nomor lain yang Indonesia masih menempatkan banyak wakil adalah ganda campuran. Bahkan, di nomor ini, merah putih sudah memastikan dua tempat di babak semifinal.
 Ini dikarenakan ada dua partai yang mempertemukan sesama pasangan Indonesia yakni Edi Subakhtiar/Gloria Emanuelle Widjaja melawan Praveen Jordan/Vita Marissa serta Gideon Markus/Aprilsasi Putri ditantang Lukhi Apri Nugroho/Annisa Saufika. Pasangan Apri/Annisa lolos ke perempat final setelah membuat kejutan dengan menundukkan pasangan senior asal Indonesia yang juga menempati unggulan kedua Markis Kido/Pia Zebadiah dengan dua game langsung 21-19, 24-22. (*)

Malaysia Awali Langkah Menuju 2016


MALAYSIA sudah menata kekuatan untuk Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Mereka pun bakal tak banyak berharap kepada Lee Chong Wei.
 Meski, pebulu tangkis yang baru saja menjadi ayah tersebut masih bisa tampil pada pesta olahraga empat tahunan tersebut. Hanya, pada saat itu, usia Chong Wei sudah menginjak 33 tahun. Sebuah usia yang sudah tak produktif untuk mengejar prestasi di olahraga tepok bulu tersebut.
 Tanggung jawab itu pun diletakkan di pundak Hendrawan. Pelatih asal Indonesia tersebut diharapkan mampu memoles pebulu tangkis Malaysia yang saat ini masih muda usia bisa moncer tiga tahun mendatang. Sebagai langkah awal, Hendrawan akan membenahi fisik anak asuhnya selama enam bulan. Imbasnya, mereka bakal banyak absen dari event internasional.
 Maksimal, para pebulu tangkis masa depan hanya akan berlaga lima turnamen hingga akhir tahun nanti. Mereka pun baru keluar dari penggemblengan jika fisiknya mengalami perkembangan.
 Saat ini, Malaysia tengah menggodok enam pebulu tangkis muda yakni  Mohd Arif Abdul Latif, Iskandar Zulkarnain Zainuddin, Goh Soon Huat, Loh Wei Sheng, Goh Giap Chin, dan  Nur Mohd Azriyn Ayub.
Menurut Hendrawan, gemblengan fisik akan dilaksanakan setelah Malaysia Grand Prix Gold yang saat ini tengah berlangsung. ‘’Pemain yang saya tangani sudah berpengalaman dan punya skill. Tapi, mereka lemah dalam daya tahan,’’ terang lelaki yang menjadi juara dunia 2001 tersebut.
 Dia pun menyadari peringkat anak asuhnya bakal turun. Apalagi, mereka hanya empat atau lima kali dalam seminggu.
 “Ini awal dari rangkaian menuju olimpiade dan kita dapat melakukannya. Ini sangat bagus untuk mencetak pebulu tangkis yang solid,’’ ungkap Hendrawan seperti dikutip media Malaysia.
 Cara ini, tambah dia, pernah dilakukannya di Indonesia. Hendrawan pun juga mencontohkan pebulu tangkis muda Tiongkok Tian Houwei yang baru saja menjadi juara Australia Grand Prix Gold akhir April 2013 lalu.
 ‘’Saya tak pernah melihatnya tampil di turnamen selama tahun ini. Tapi,dia menunjukkan perkembangan fisik,’’ puji arek Malang ini. (*)